Jurnalis Betawi Siap Kawal Lima Abad Jakarta, Ditandai Peluncuran Kabarbetawi.id

Jurnalis Betawi Mendorong Narasi Betawi Dalam Lima Abad Jakarta

Jakarta – Menyambut peringatan lima abad Kota Jakarta pada 22 Juni 2027, Forum Jurnalis Betawi (FJB) menggelar diskusi di Saung Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (23/3). Acara bertajuk “Kontribusi Jurnalis Betawi Menyongsong Lima Abad Kota Jakarta” ini menjadi ajang refleksi sekaligus strategi dalam memperkuat peran jurnalis lokal dalam membentuk narasi sejarah dan budaya Betawi.

Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber senior di bidang jurnalistik: H. Beky Mardani (Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi), H. Yusron Sjarief (jurnalis TV dan news anchor senior), serta Ahmad Buchori alias Bang Boy (Jurnalis Kantor Berita Antara). Dipandu oleh Bang Faisal dari RRI, acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pelajar, aktivis kebudayaan, dan komunitas lokal.

Mendorong Narasi Betawi dalam Lima Abad Jakarta

Ketua FJB, M. Syakur Usman, dalam sambutannya menekankan pentingnya jurnalis Betawi untuk lebih aktif dalam menyuarakan sejarah dan budaya masyarakat asli Jakarta. Salah satu langkah nyata yang diinisiasi FJB adalah peluncuran laman berita Kabarbetawi.id, yang didedikasikan untuk menyajikan konten-konten khas masyarakat Betawi.

“Media lokal seperti Kabarbetawi.id bukan hanya soal eksistensi Betawi, tapi juga bentuk dokumentasi sejarah dari kacamata masyarakat inti Jakarta. Ini adalah bentuk kontribusi konkret para jurnalis Betawi,” ujar Syakur.

Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Beky Mardani dalam diskusinya mengajak para jurnalis untuk mengangkat kembali cerita-cerita kampung, tokoh lokal, serta memori kolektif yang mulai terlupakan akibat urbanisasi. Menurutnya, perlu ada dokumentasi lebih luas dalam bentuk buku, feature jurnalistik, atau film dokumenter agar warisan budaya Betawi tetap lestari.

Sementara itu, Jurnalis Televisi, Yusron Sjarief menyoroti pentingnya jurnalis untuk lebih peka dalam melihat nilai-nilai sosial yang masih bertahan di permukiman tradisional Betawi. Ia menegaskan bahwa budaya Betawi tidak hanya tentang kuliner atau seni pertunjukan, tetapi juga sistem sosial, gotong royong, dan tradisi lisan yang terus berkembang.

Jurnalis Kantor Berita Antara, Ahmad Buchori menambahkan bahwa jurnalis Betawi yang bekerja di media arus utama tetap memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan isu-isu yang menyangkut citra dan kepentingan masyarakat Betawi.

“Media nasional mungkin tidak selalu memberikan ruang untuk isu-isu lokal. Oleh karena itu, kehadiran media seperti Kabarbetawi.id sangat penting sebagai wadah bagi suara akar rumput,” katanya.

FJB Siapkan Berbagai Program Jelang Lima Abad Jakarta

Sebagai bentuk kontribusi konkret, FJB mengumumkan beberapa program yang akan digelar dalam rangka menyambut lima abad Jakarta. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Roadshow jurnalistik ke kampus-kampus, guna mengenalkan dunia jurnalistik dan membangun kesadaran akan pentingnya narasi lokal.
  2. Penerbitan buku “500 Cerita Tanah Betawi”, yang akan berisi kumpulan kisah dari berbagai kampung dan tokoh Betawi.
  3. Pelatihan konten kreator bertema kebetawian, untuk membekali generasi muda dalam memproduksi konten yang relevan dengan budaya Betawi.

Acara ini mendapat dukungan dari berbagai lembaga dan komunitas, termasuk Gerakan Kebangkitan (Gerbang) Betawi, Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ) DKI Jakarta, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Perumda Paljaya, Permata MHT, serta Madrasah Aliyah Citra Cendekia. Selain itu, beberapa sponsor produk seperti Yoyic, PT Ancol Taman Impian, dan Bir Pletok Bang Isra turut berkontribusi dalam suksesnya acara ini.

Dengan berbagai inisiatif yang telah dirancang, FJB berharap peringatan lima abad Jakarta bukan hanya menjadi perayaan seremonial semata, tetapi juga momentum untuk memperkuat identitas dan kontribusi masyarakat Betawi dalam sejarah panjang ibu kota. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *