Kursi Berdiri Skyrider 2.0 di Pesawat, Demi Tiket Lebih Murah!

Wacana yang Bikin Dompet Tersenyum atau Kaki Cenat-cenut ?

Eropa – Bayangin deh, lagi asyik scrolling tiket pesawat, eh kok harganya bikin nangis Bombay. Dompet langsung auto merana.

Tapi, gimana kalau ada inovasi yang bisa bikin harga tiket jadi ramah di kantong ? Nah, beberapa waktu belakangan ini, ada wacana nyentrik yang tiba-tiba nge-pop lagi : kursi berdiri di pesawat!

Denger pertama kali, pasti langsung auto mikir, “Hah ? bener gak ya ? Naik pesawat kok kayak lagi naik TransJakarta jam pulang kantor ?”

Tapi, tunggu dulu. Di balik ide out of the box ini, ada janji manis yang bikin mata melotot, yaitu tiket pesawat bisa jadi jauh lebih murah!

Konsepnya Gimana Sih ? Biar Nggak Salah Paham!

Jadi, wacana kursi berdiri ini bukan berarti kita benar-benar berdiri tegak selama penerbangan, ya. Konsepnya lebih ke “kursi vertikal” atau “kursi sadel” yang didesain super minimalis.

Mirip kayak kursi bar atau sadel sepeda, di mana badan kita condong ke depan dan ada semacam penyangga untuk bagian bawah belakang dan punggung. Tujuannya jelas, yaitu :

  • Hemat Ruang: Karena lebih tegak dan minimalis, satu baris bisa muat lebih banyak penumpang. Ini artinya, maskapai bisa menjual lebih banyak tiket dalam satu penerbangan.
  • Hemat Biaya Operasional: Semakin banyak penumpang, biaya per penumpang jadi lebih rendah. Otomatis, harga tiket bisa ditekan habis-habisan.
  • Peluang Travelling Murah: Buat kita yang budget-conscious, ini bisa jadi angin segar buat explore lebih banyak tempat tanpa harus jual ginjal.

Dulu Pernah Viral, Sekarang Muncul Lagi

Ide kursi berdiri ini sebenarnya bukan hal baru. Udah sering muncul dan tenggelam. Salah satu yang pernah bikin geger adalah maskapai Ryanair di Eropa. Mereka udah lama banget ngotot pengen ngewujudin ide ini.

Seperti dilansir BBC News Magazine pada 2010 lalu CEO Ryanair, Michael O’Leary pernah blak-blakan bilang, “Kalau penumpang mau berdiri selama penerbangan singkat dan harganya jauh lebih murah, kenapa tidak ?”

Dia bahkan pernah bilang pengen pasang “kursi bar” yang bisa bikin tiket super murah! Namun rencana itu belum berjalan, karena tidak disetujui regulator, dikutip dari The Guardian.

Bahkan beberapa perusahaan desain interior pesawat kayak Aviointeriors dari Italia juga udah bikin prototipe kursi vertikal ini, namanya Skyrider.

Bentuk joknya kayak sadel sepeda tapi ada senderan tinggi, minimalis banget, dan jarak antar kursinya super mepet, dilansir dari  Laporan Desain Aviointeriors yang sering dipamerkan di pameran kedirgantaraan, Aircraft Interiors Expo 2018.

Foto : Dok. Aviointeriors

Skyrider sekarang sudah disempurnakan dengan versi Skyrider 2.0, dan sudah mendapatkan sertifikasi lolos ujicoba. Rencananya Skyrider 2.0 kemungkinan baru akan diperkenalkan pada 2026 nanti.

Wacana ini sering muncul buat penerbangan jarak pendek (sekitar 1-2 jam) di rute-rute low-cost. Maklum, kalau terbang ke luar negeri berjam-jam sambil berdiri, bisa-bisa sampai tujuan langsung masuk rumah sakit!

Plus Minus Kursi Berdiri : Bikin Ngiler atau Bikin Ilfeel ?

Setiap ide out tof the box, pasti ada pro dan kontranya kan ?

Plus (Yang Bikin Ngiler):

  • Tiket Super Murah: Ini jelas daya tarik utamanya. Bayangin, harga tiket jadi semurah harga kereta ekonomi atau bahkan bus!
  • Akses Lebih Banyak Orang: Travelling naik pesawat jadi bukan barang mewah lagi, semua orang bisa ngerasain.
  • Peluang Wisata Meroket: Kalau tiket murah, otomatis destinasi wisata makin ramai, ekonomi lokal juga ikutan naik.

Minus (Yang Bikin Ilfeel):

  • Kenyamanan = Nol: Ini sih udah pasti. Kaki pegal, punggung kaku, apalagi kalau turbulensi, mungkin bisa oleng!
  • Aspek Keamanan: Regulator penerbangan (kayak FAA di Amerika atau EASA di Eropa) pasti mikir keras soal standar keselamatan. Gimana kalau ada pendaratan darurat ? Gimana evakuasinya ? Ini masih jadi PR.
  • Pengalaman Terbang: Vibes naik pesawat yang biasanya nyaman jadi berubah drastis. Mungkin cocok buat yang cuma pengen cepat sampai, nggak peduli comfort.
  • Reaksi Penumpang: Belum tentu semua orang mau, apalagi yang bawa anak kecil atau lansia.

Bakal Jadi Kenyataan atau Cuma Wacana Abadi ?

Foto : Dok. Aviointeriors

Sampai saat ini, meskipun idenya terus bergaung dan sudah lolos ujicoba, belum ada regulator penerbangan besar di dunia yang menyetujui kursi berdiri ini untuk penerbangan komersial.

Alasannya klasik: keamanan dan kenyamanan penumpang. Mereka butuh bukti konkret bahwa kursi ini aman dalam segala kondisi, terutama saat darurat.

Tapi, di sisi lain, kebutuhan akan tiket murah itu nyata banget. Di tengah persaingan maskapai low-cost yang makin sengit, ide ini akan selalu jadi godaan.

Mungkin, di masa depan, dengan teknologi material dan desain yang lebih canggih, ada versi kursi berdiri yang bisa memenuhi standar keamanan, dan tetap memberikan minimal kenyamanan untuk penerbangan sangat singkat.

Jadi, apakah kita bakal benar-benar berdiri di pesawat suatu hari nanti ? Mungkin, siapa tahu.

Yang jelas, wacana ini membuktikan bahwa dunia penerbangan nggak pernah berhenti berinovasi, bahkan kalau idenya kadang bikin kita garuk-garuk kepala.

Kita tunggu aja, apakah ini cuma mimpi atau bakal jadi kenyataan yang mengubah cara kita travelling! (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *