Zürich – Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengisyaratkan kemungkinan Rusia kembali berlaga di Piala Dunia di masa depan. Pernyataan ini menuai kontroversi karena Rusia telah dilarang tampil di ajang sepak bola internasional sejak invasi ke Ukraina pada 2022.
Sikap Infantino mencuat di tengah dorongan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mencapai kesepakatan damai dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun, kesepakatan tersebut tampaknya tidak melibatkan Ukraina. Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dikabarkan “dikeluarkan” dari Gedung Putih pada Jumat lalu setelah bersitegang dengan Trump.
Infantino, yang menghadiri pidato Trump ketika mantan presiden AS itu menyebut Zelenskyy sebagai “diktator,” kini terlihat condong ke arah kebijakan yang lebih ramah terhadap Rusia. Dalam pertemuan di Irlandia Utara pada Jumat, ia menegaskan bahwa dunia harus mendukung perdamaian, bukan hanya demi sepak bola, tetapi juga demi stabilitas global.
“Kita semua berharap negosiasi damai berjalan sukses, karena ini lebih penting bagi dunia dibanding sekadar sepak bola. Jika sepak bola bisa berperan, tentu kami akan mendukungnya,” ujar Infantino.
Piala Dunia berikutnya akan digelar di Amerika Utara pada 2026 dengan AS, Meksiko, dan Kanada sebagai tuan rumah. Infantino kembali menekankan pentingnya menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu dunia, meski FIFA kerap mendapat kritik atas pemilihan tuan rumah yang kontroversial, seperti Rusia (2018) dan Qatar (2022).
“Sepak bola adalah olahraga semua orang. Ini adalah olahraga nomor satu di dunia. Kita harus merangkul semua pihak,” tambahnya.
Dengan pernyataan ini, FIFA tampaknya membuka peluang bagi Rusia untuk kembali ke turnamen sepak bola terbesar dunia, meskipun masih ada tekanan global terhadap sanksi yang dijatuhkan akibat perang di Ukraina.
- Mengapa Rusia Disanksi Bermain di Piala Dunia?
- FIFA dan UEFA menjatuhkan larangan terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada 2022.
- Klub-klub dan tim nasional Rusia dikeluarkan dari semua kompetisi internasional.
- Langkah ini sejalan dengan sanksi global terhadap Rusia dari berbagai organisasi internasional.
- Apa Keuntungan FIFA Jika Rusia Kembali ke Piala Dunia?
- Rusia adalah pasar besar bagi sepak bola dengan jumlah penggemar yang besar.
- Sponsorship dan hak siar dari perusahaan Rusia bisa meningkatkan pendapatan FIFA.
- Mengembalikan Rusia bisa memperkuat posisi FIFA sebagai organisasi netral dalam politik global.
- Apakah Infantino Berpihak ke Rusia?
- Infantino menghadiri pidato Trump yang menyebut Zelenskyy sebagai “diktator”.
- Pernyataannya soal pentingnya semua negara bermain sepak bola dinilai sebagai sinyal mendukung Rusia kembali ke panggung dunia.
- Apakah ini langkah FIFA untuk mengamankan kepentingan komersial dan politik?
- Bagaimana Prestasi Rusia di Piala Dunia?
- Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan mencapai perempat final.
- Prestasi terbaik Rusia di era modern adalah babak semifinal Euro 2008.
- Tim nasional mereka sempat menjadi salah satu kekuatan Eropa, meskipun kurang konsisten.
- Apakah Negara-Negara Lain Akan Menerima Kembalinya Rusia?
- Negara-negara Eropa dan NATO kemungkinan akan menolak langkah ini.
- Ukraina dan sekutunya bisa melakukan boikot jika Rusia kembali ke kompetisi internasional.
- Bagaimana FIFA menyeimbangkan antara politik, olahraga, dan bisnis?
Dengan berbagai dinamika politik dan sepak bola yang terjadi, langkah FIFA ini bisa menjadi babak baru dalam persaingan antara olahraga dan geopolitik global.(YA)