Sherly Tjoanda: Nikel Maluku Utara Terbaik Dunia, Kunci Masa Depan Industri Baterai

Periode Januari - September 2024, Investasi Masuk ke Maluku Utara Mencapai Rp 55 Triliun

JakartaGubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda menyampaikan kebanggaannya terhadap kualitas nikel yang dihasilkan dari wilayahnya.

Ia menegaskan bahwa nikel Maluku Utara merupakan salah satu yang terbaik di dunia, terutama karena kualitas bijihnya yang sangat tinggi dan kestabilannya dalam produksi industri turunan, seperti baterai kendaraan listrik.

“Saya bisa katakan bahwa nikel di Maluku Utara adalah salah satu yang terbaik di dunia. Mengapa ? Karena memiliki kualitas bijih yang tinggi. Memiliki saprolit dan limonit berkualitas tinggi. Dan juga stabil dalam pembuatan kimia,” jelas Sherly dalam acara Indonesia Critical Minerals Convex di Jakarta, Selasa (03/06/25).

Menurut Sherly Maluku Utara bukan hanya menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia, tetapi juga sedang dikembangkan sebagai pusat produksi bahan baku baterai kendaraan listrik berskala besar.

Salah satunya adalah produksi nikel sulfat kelas baterai, yang akan menjadi yang pertama dan satu-satunya dalam skala besar di Indonesia.

“Maluku Utara akan menjadi rumah bagi satu-satunya produsen skala besar nikel sulfat kelas baterai di Indonesia. Kami merencanakan ekspansi untuk memproduksi bahan baterai di hulu,” kata Sherly.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah provinsi, saat ini tengah menata arah industrialisasi nikel agar berjalan secara berkelanjutan.

Strategi pembangunan difokuskan pada pendekatan ekonomi hijau, pengembangan pendidikan, serta tata kelola pemerintahan yang adil dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Tujuan akhirnya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata di Maluku Utara.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menyebut Maluku Utara sebagai contoh sukses dari implementasi program hilirisasi nasional.

Ia menyatakan bahwa wilayah ini telah berhasil bertransformasi, dari eksportir bijih mentah menjadi produsen nikel dan kobalt olahan yang penting bagi industri baterai global.

Yuliot mencatat bahwa selama periode Januari hingga September 2024, nilai investasi yang masuk ke Maluku Utara dalam rangka hilirisasi mencapai Rp 55 triliun.

Dampaknya sangat signifikan, dengan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang melesat menjadi 20,49% pada tahun 2023, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia.

Ia juga menegaskan pentingnya pelibatan pelaku usaha lokal dalam proyek hilirisasi, agar investasi yang masuk tidak hanya menguntungkan perusahaan besar dari luar daerah, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi dan mengurangi ketimpangan regional.

Transformasi Maluku Utara menjadi pusat industri nikel dan baterai kelas dunia tak hanya menjadi bukti keberhasilan hilirisasi nasional, tetapi juga langkah konkret menuju kemandirian energi dan ekonomi hijau.

Ke depan, daerah ini tidak hanya dikenal karena sumber daya alamnya, tetapi juga karena kontribusinya dalam menciptakan masa depan kendaraan listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *