Dua Siswa SMK Palembang Ciptakan Game Warisan Emas!

Belajar Budaya Lokal Cukup Lewat Pencocokan Kartu Dalam Permainan

Palembang – Dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Palembang, berhasil menciptakan sebuah terobosan edukasi digital yang unik.

Mereka merancang permainan interaktif bernama “Warisan Emas Palembang,” sebagai media menyenangkan untuk memperkenalkan ikon budaya dan wisata khas kota tersebut terutama kepada generasi muda.

Inovasi ini lahir dari keinginan memperkenalkan Palembang, dengan cara yang lebih kreatif dan tidak membosankan.

Melalui game berkonsep matching card ini, pemain diajak mencocokkan kartu bergambar ikon-ikon khas Palembang, yang dilengkapi keterangan singkat sebagai sarana belajar.

Kenalkan Palembang Tanpa Beban

Salah satu pencipta game, Izzah menjelaskan bahwa konsep matching card dipilih untuk memastikan pemain, khususnya anak-anak, dapat menyerap informasi budaya lokal tanpa merasa terbebani.

Ini menjadi poin penting dalam menciptakan konten edukasi yang efektif di era digital.

  • Konsep Permainan: Menggunakan metode matching card (mencocokkan kartu).
  • Isi Konten: Setiap kartu menampilkan ikon-ikon penting Palembang, dari objek wisata hingga warisan budaya.
  • Tujuan Utama: Menghadirkan proses belajar yang terintegrasi dengan kesenangan bermain (edutainment).

“Game ini kami buat dengan konsep matching card. Setiap kartu menampilkan hal-hal ikonik dari Palembang, jadi pemain bisa belajar sambil bermain,” ujar Izzah.

Siswa SMK Negeri 5 Palembang menciptakan game edukasi

Rekan satu timnya, Raub menambahkan bahwa upaya menciptakan game yang user-friendly membutuhkan proses pengerjaan yang tidak sebentar.

Game ini sendiri merupakan proyek digital ketiga yang mereka selesaikan, selama menempuh pendidikan di jurusan animasi.

“Kami mengerjakannya sekitar dua sampai tiga bulan. Ini juga menjadi game ketiga yang kami buat selama belajar di sekolah,” kata Raub.

Proyek Kompetensi Jurusan Animasi

Proyek pembuatan game edukasi ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Guru pembimbing mereka, Siska menuturkan bahwa karya tersebut selaras dengan kurikulum dan materi yang diajarkan di Jurusan Animasi.

Siswa di jurusan ini memang dibekali serangkaian kompetensi yang mencakup produksi konten digital.

“Di jurusan ini siswa belajar membuat karakter, storyboard, sampai software untuk pengembangan game. Jadi karya ini memang bagian dari kompetensi mereka,” jelas Siska.

Ia mengungkapkan harapan agar karya inovatif siswanya ini tidak hanya berhenti di lingkungan sekolah. Potensi besar game ini sebagai alat bantu pengajaran diharapkan bisa dimanfaatkan lebih luas.

“Harapan saya, game ini bisa didistribusikan lebih luas dan dipakai di sekolah dasar, supaya anak-anak lebih mengenal budaya Palembang sejak dini,” tutup Siska.

Inovasi digital ini membuktikan bahwa media game dapat menjadi jembatan efektif untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi penerus dengan cara yang relevan.(NR)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *