Jakarta – Pernah enggak sih kita ngerasa sumpek banget di tengah kota atau ketika berada di suatu wilayah atau kawasan ?
Dikelilingi gedung-gedung beton menjulang ditengah jalan raya, bangunan banyak dan macet dimana mana, polusi bikin napas sesak, dan hiburan kok ya itu-itu aja: mall, mall, dan mall lagi.
Rasanya pengen banget kabur ke tempat yang adem, sejuk, dan bikin hati tenang. Nah, di sinilah pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) berperan!
Ketika Alam Jadi “Therapy” Gratis
Percaya enggak sih, kalau ternyata cuma dengan ngeliat pohon-pohon rindang atau denger suara angin berdesir aja, mood kita bisa langsung naik ? Ini bukan cuma perasaan subjektif loh!
Riset Peneliti Universitas Warwick & Universitas Sheffield di Britania Raya pada 2018, udah buktikan kalau interaksi manusia dengan alam itu bisa bikin perasaan nyaman dan meningkatkan kesehatan mental.
Jadi, kalau kamu lagi stres sama tugas, mumet sama kerjaan, atau cuma lagi bad mood, coba deh cari RTH terdekat.
Sensasi berada di alam itu bener-bener berharga banget, bisa jadi cara paling ampuh buat ngilangin kejenuhan dan kebosanan.
Sayangnya, di tengah hiruk pikuk perkotaan kita, peran RTH ini kayaknya masih kalah pamor sama mall atau pusat perbelanjaan. Padahal, RTH itu kayak oase di tengah gurun beton!
RTH Itu Apa Sih, dan Kenapa Penting Banget ?
Oke, biar enggak cuma denger kata-kata “RTH” doang, mari kita kenalan lebih jauh. Ruang Terbuka Hijau (RTH) itu intinya adalah area atau jalur yang ada di dalam kota atau wilayah, tapi penggunaannya itu bersifat terbuka.
Disebut “kawasan hijau” karena ya memang isinya tanaman-tanaman, bisa yang tumbuh alami atau sengaja ditanam biar kota atau kawasan kita kelihatan hijau dan teduh. Contoh gampangnya:
- Taman kota/wilayah
- Jalur hijau di sepanjang jalan
- Areal di sepanjang sungai
- Area hijau di dalam suatu kawasan
Nah, kenapa ini penting banget ? Ada beberapa alasan kuat nih :
- Penyelamat Ekologis Kota: Fungsi utamanya adalah bantu menyeimbangkan kondisi ekologis kota atau wilayah. Pohon dan tanaman itu jago banget nyerap karbon dioksida (polusi yang bikin kita batuk-batuk) dan juga nyimpen air tanah. Bayangin kalau enggak ada pohon, kota atau wilayah kita bisa jadi oven raksasa dan banjir di mana-mana pas hujan!
- Tempat Nongkrong Asyik dan Belajar: Selain buat ekologi, RTH juga jadi tempat interaksi sosial yang seru. Kita bisa ketemu temen, sahabat, atau keluarga buat piknik, olahraga, atau sekadar ngobrol santai. Plus, bisa jadi sarana pendidikan dan penelitian juga lho. Contohnya kayak Kebun Raya Bogor yang jadi lab alam raksasa.
- Destinasi Wisata: Buat yang pengen healing, RTH bisa jadi tempat wisata alam atau ekowisata. Udah adem, udaranya seger, dapat bonus pemandangan indah! Contohnya, berbagai RTH di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.
- Bikin Cakep Maksimal: Terakhir, RTH itu bikin kota atau wilayah kita nyaman dan indah (estetis). Dari yang tadinya cuma deretan bangunan dan jalan raya doang, jadi ada sentuhan hijaunya yang bikin mata seger dan hati adem.
Realita yang Bikin Nyesek: RTH Jauh dari Kata “Ideal”
Idealnya, setiap kota atau wilayah itu harus punya setidaknya 30% RTH dari total keseluruhan luas kawasannya. Ini bukan cuma omong kosong, tapi standar yang tujuannya biar kota atau wilayah kita sehat dan nyaman dihuni.
Sayangnya, di Indonesia, khususnya di kota-kota dan wilayah yang besar, keberadaan RTH masih jauh banget dari ideal, dilansir dari The Asean Post.
Ambil contoh Jakarta, dengan luas kawasan sekitar 661,5 kilometer persegi, seharusnya Jakarta punya kawasan hijau seluas 200 kilometer persegi.
Tapi fakta di lapangan, jauh panggang dari api! Ini karena terbentur sama pembangunan infrastruktur yang masif, gedung-gedung tinggi, jalan raya, dan pusat perbelanjaan yang tumbuh subur kayak jamur di musim hujan.
Berdasarkan Data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), pada 2020 DKI Jakarta hanya memiliki 9,8% RTH dan masih jauh dari angka 30%.
Ironisnya, masalah ini umum banget terjadi di kawasan urban Indonesia. Akibatnya, secara nasional keberadaan kawasan hijau kita justru mengalami penurunan.
Ini semua gara-gara pembangunan infrastruktur yang belum berwawasan lingkungan. Jadi, gimana nih menurut kalian ? Penting banget kan RTH itu ?
Jangan sampai deh kota atau wilayah kita cuma jadi hutan beton tanpa ada ruang buat kita bernapas lega dan menikmati alam.
Yuk, mulai dari sekarang, kita lebih peduli sama keberadaan RTH di sekitar kita!
Jangan cuma ngarep pemerintah doang, kita sebagai warga juga bisa ikut andil, minimal dengan menjaga keberadaan dan kebersihan RTH yang ada. Setuju ? tulis komentarnya dibawah! (*)
Baca juga :