Warren Buffett Mundur: Akhiri Era Kejayaan & Serahkan Tahta ke Greg Abel

Dari Pabrik Tekstil Gagal ke Konglomerat Miliaran Dolar, 99% Kekayaan Diperoleh Setelah Berusia 50 Tahun

Omaha, AS – Dunia investasi global dikejutkan oleh kabar yang datang dari Omaha—kota markas Berkshire Hathaway.

CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, sang “Oracle of Omaha” & Legenda Investasi yang selama lebih dari enam dekade membentuk wajah ekonomi global, resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO.

Pengumuman mengejutkan itu disampaikan dalam Rapat Dewan Berkshire pada Sabtu waktu AS (03/05/2025), yang sekaligus menjadi penanda berakhirnya satu era kepemimpinan bisnis paling sukses sepanjang sejarah.

“Besok, kami akan mengadakan rapat dewan Berkshire, yang terdiri dari 11 direktur. Dua dari direktur tersebut adalah anak saya, Howie dan Susie, dan mereka sudah mengetahui apa yang akan saya sampaikan. Bagi yang lain, ini akan menjadi kabar baru, tapi saya rasa waktunya telah tiba bagi Greg untuk menjadi CEO perusahaan pada akhir tahun ini,” kata Buffett dalam pernyataan yang dilansir CNBC International.

Meski Greg Abel telah ditetapkan sebagai penerus sejak 2021, pengumuman resmi tetap mengejutkan banyak pihak, terutama ribuan pemegang saham setia yang berkumpul dalam rapat umum tahunan.

Mereka datang untuk sekali lagi mendengar petuah dari investor paling dihormati sepanjang masa.

Dari Pabrik Tekstil Gagal ke Konglomerat Miliaran Dolar

Warren Buffett memulai transformasi Berkshire Hathaway pada 1965, ketika ia membeli perusahaan tekstil yang sedang sekarat di New England.

Dengan kecerdikan dan kesabarannya, Buffett mengubahnya menjadi konglomerat multinasional dengan portofolio mencakup perusahaan-perusahaan besar seperti Geico, BNSF Railway, dan Dairy Queen.

Kini, di usia 94 tahun, Buffett mengakhiri kepemimpinannya ketika saham Berkshire mencetak rekor tertinggi, dan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai hampir US$1,2 triliun.

Menurut Bloomberg Billionaire Index per 4 Mei 2025, kekayaan Buffett mencapai US$169 miliar atau sekitar Rp2.776 triliun, menempatkannya di posisi ke-6 orang terkaya dunia.

Hebatnya, 99% kekayaan itu diperoleh setelah ia berusia 50 tahun.

Dari $100.000 ke Miliaran Dolar: Jejak Kekayaan Buffett

  • Usia 20-an: Buffett memulai karier di perusahaan pialang milik ayahnya dan mencapai kekayaan $100.000 di usia muda.
  • Usia 30-an: Ia resmi menjadi jutawan, saat pendapatan rata-rata rumah tangga AS masih $5.600 per tahun.
  • Usia 40-an: Meski sempat mengalami penurunan kekayaan akibat krisis pasar, ia berhasil bangkit dan menutup dekade dengan kekayaan $67 juta.
  • Usia 50-an: Buffett menjadi miliarder pada usia 56, dengan gaji tahunan hanya $50.000.
  • Usia 60-an hingga 70-an: Kekayaannya melonjak dan mulai dikenal sebagai filantropis. Ia menyumbangkan 85% hartanya ke yayasan-yayasan sosial pada tahun 2006.
  • Usia 80-an dan 90-an: Meski berusia lanjut, Buffett tetap aktif mengelola portofolio dan mencetak keuntungan besar. Pada Juli 2024, kekayaannya menyentuh $137 miliar.

Gaya hidupnya pun jauh dari gemerlap. Dengan penghasilan tahunan hanya $100.000 dari Berkshire dan kebiasaan hidup hemat, Buffett menjadi simbol kekayaan yang bersahaja namun berdampak luar biasa.

Pewaris Takhta dengan Tanggung Jawab Raksasa

Greg Abel kini bersiap mengemban tanggung jawab sebagai penerus Buffett. Abel telah ditetapkan sebagai penerus sejak 2021

Tugasnya tidak ringan, menjaga warisan raksasa Berkshire Hathaway dan menjaga kepercayaan jutaan investor yang telah menjadikan Buffett panutan mereka. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *