Jakarta – Bonus dan tantiem yang diterima oleh Direksi serta Komisaris bank-bank milik negara (Himbara) mengalami lonjakan signifikan pada 2024. Namun, di sisi lain, pertumbuhan laba bank-bank tersebut justru melambat.
Kenaikan Bonus dan Tantiem Direksi serta Komisaris Himbara
Berdasarkan laporan keuangan, jajaran Direksi dan Komisaris PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menerima bonus serta tantiem sebesar Rp1,33 triliun pada 2024. Angka ini melonjak 74,19% dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar Rp766,21 miliar.
Direksi BMRI menerima total Rp945,86 miliar, dengan jumlah direksi sebanyak 12 orang. Artinya, setiap direksi rata-rata memperoleh Rp78,82 miliar, lebih besar dibandingkan Rp46,46 miliar pada 2023.
Komisaris BMRI memperoleh total Rp388,81 miliar, yang dibagi kepada 10 orang komisaris. Masing-masing komisaris rata-rata mendapatkan Rp38,88 miliar, meningkat dari Rp20,85 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Direksi dan Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mendapatkan bonus dan tantiem sebesar Rp907,94 miliar pada 2024, naik 61,07% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp563,66 miliar.
Direksi BBRI menerima Rp648,09 miliar, dengan 12 direksi yang masing-masing memperoleh Rp54 miliar, naik dari Rp33,7 miliar pada 2023.
Komisaris BBRI memperoleh total Rp259,84 miliar, yang dibagi kepada 10 orang komisaris. Masing-masing mendapatkan Rp25,98 miliar, lebih besar dibandingkan Rp15,92 miliar pada 2023.
Adapun Direksi dan Komisaris PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menerima bonus serta tantiem sebesar Rp576,34 miliar pada 2024, meningkat 82,96% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp315 miliar.
Direksi BBNI menerima Rp403,96 miliar, yang dibagi kepada 12 direksi, sehingga masing-masing memperoleh Rp40,39 miliar, meningkat dari Rp22,43 miliar pada 2023.
Komisaris BBNI memperoleh Rp172,38 miliar, dengan 11 komisaris yang masing-masing mendapatkan Rp15,67 miliar, naik dari Rp8,24 miliar pada tahun sebelumnya.
Laba Bank Himbara Melemah di 2024
Kenaikan bonus dan tantiem ini terjadi di tengah pertumbuhan laba yang melemah. Meskipun ketiga bank besar tersebut masih mencatatkan pertumbuhan laba, kenaikannya relatif kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
BBRI mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,15 triliun pada 2024, hanya tumbuh 0,09% secara tahunan (yoy).
BMRI membukukan laba bersih Rp55,78 triliun, naik 1,31% yoy.
BBNI mencatat laba bersih Rp21,46 triliun, tumbuh 2,65% yoy.
Meskipun laba tetap bertumbuh, namun pertumbuhannya tergolong stagnan, terutama jika dibandingkan dengan lonjakan bonus dan tantiem yang diterima jajaran direksi dan komisaris.
Fenomena lonjakan bonus dan tantiem bagi Direksi serta Komisaris Himbara ini menuai perhatian, terutama karena terjadi di tengah melambatnya pertumbuhan laba. Kenaikan bonus ini sejalan dengan kebijakan internal bank serta keputusan pemegang saham, namun tetap menjadi bahan pertanyaan di tengah dinamika industri perbankan nasional saat ini. (Ep)