Gaza Berdarah: Puluhan Warga Palestina Tewas Ditembak Saat Menanti Makanan!

Kisah Tragis di Titik Distribusi Bantuan Gaza, Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel Ketika Menunggu Bantuan Kemanusiaan

Gaza, Palestina – Minggu (20/07/25) menjadi hari kelabu lainnya di Jalur Gaza. Sejumlah warga Palestina, yang putus asa mencari sesuap nasi, tewas terbunuh saat mereka berkumpul untuk menerima bantuan makanan.

Sebuah tragedi yang merenggut nyawa di tengah perjuangan hidup yang sudah teramat sulit.

Menurut beberapa saksi mata, termasuk Kementerian Kesehatan Palestina, seorang pejabat PBB, dan warga setempat, pasukan bersenjata Israel dilaporkan menembaki kerumunan warga Palestina.

Mereka berkumpul untuk menerima bantuan makanan dari konvoi 25 truk yang dikirim oleh Program Pangan Dunia PBB.

Badan Pangan PBB menuduh Israel menyerang kumpulan warga Palestina ini dengan tank, penembak jitu, dan berbagai senjata lainnya.

Foto: Dok. AP News

Kesaksian Mengerikan di Lokasi Kejadian

Ehab Al-Zei, seorang warga lokal yang berada di kerumunan menunggu bantuan makanan dari konvoi PBB, menceritakan kengerian yang ia alami.

“Tiba-tiba, tank-tank mengepung dan menjebak kami sementara tembakan dan serangan bertubi-tubi berjatuhan. Kami terjebak selama sekitar dua jam. Saya tidak akan pernah kembali lagi. Biarkan kami mati kelaparan, itu lebih baik,” ujar Al Zei seperti dikutip dari AP News.

Kesaksian ini menggambarkan betapa mencekamnya situasi di lapangan, di mana mencari makan bisa berarti mempertaruhkan nyawa.

Foto: Dok. AP News

Korban Berjatuhan di Berbagai Lokasi

Zaher al-Waheidi dari Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan laporan yang memilukan.

Ia mengatakan bahwa setidaknya 79 warga Palestina tewas saat mereka mencoba menjangkau bantuan di perlintasan Zikim.

Selain itu, ia juga melaporkan enam korban tewas lainnya akibat tembakan Israel di daerah Shakoush, yang terletak di kota Rafah, Gaza selatan.

Tak berhenti di situ, tujuh warga Palestina juga tewas saat mereka mencari perlindungan di Khan Younis.

Beberapa rumah sakit setempat melaporkan bahwa lebih dari 150 orang menjadi korban luka, dengan beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Angka-angka ini menunjukkan skala kekejaman yang terjadi dan dampaknya terhadap warga sipil.

Tanggapan Israel & Kecaman Internasional

Pihak militer Israel mengatakan bahwa mereka menyerang kerumunan warga Palestina yang dianggap sebagai ancaman.

Namun, di saat yang sama, mereka juga mempertanyakan jumlah korban jiwa yang dilaporkan oleh Palestina. Mereka bahkan menuduh militan Hamas menciptakan kekacauan di tengah kerumunan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kekhawatiran yang dilontarkan oleh berbagai organisasi internasional mengenai perlindungan warga sipil di Gaza.

Sebelumnya, militer Israel mengumumkan perintah evakuasi di bagian tengah Gaza. Ironisnya, banyak organisasi internasional yang berlokasi di daerah tersebut untuk mendistribusikan bantuan kepada warga lokal.

Dilansir dari AP News, Kelompok Bantuan Media untuk Palestina mengatakan bahwa beberapa kantor organisasi kemanusiaan diperintahkan untuk segera dievakuasi. Sembilan klinik setempat juga ditutup secara paksa.

Foto: Dok. AP News

 Perintah evakuasi ini mengundang kekhawatiran dan kebingungan di kalangan penduduk setempat.

Hassan Abu Azab, seorang warga lokal mengungkapkan keputusasaannya, “Seluruh Rafah sedang dievakuasi, dan sekarang kalian telah memutuskan bahwa separuh Deir al-Balah juga dievakuasi. Ke mana kami akan pindah?”

Warga mengungsi di bawah hujanan ledakan, ditemani asap tebal dan suara sirene, menambah derita mereka yang sudah tak terhingga.

Pertumpahan darah ini menjadi pukulan keras bagi warga Gaza yang setiap harinya berjuang mati-matian di tengah konflik berkepanjangan.

Kebutuhan paling dasar seperti makanan pun kini menjadi layaknya mimpi yang terlalu mewah di daerah yang telah dihancurkan menjadi debu dan reruntuhan.

Meskipun percakapan gencatan senjata masih berlangsung antara Israel dan Hamas, berita perkembangan positif belum juga muncul. Harapan untuk mengakhiri perang dan penderitaan di Gaza saat ini masih terlihat sangat jauh. (VT)

Baca juga : 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *