Massachusetts, AS – Kabar membanggakan datang dari dunia riset internasional. Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara dengan tingkat berkembang atau “flourishing” tertinggi di dunia, menurut studi terbaru dari Universitas Harvard yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health.
Studi berskala global bertajuk Global Flourishing Study ini melibatkan lebih dari 203.000 responden dari 22 negara.
Studi itu menilai berbagai aspek penting kehidupan seperti kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, hingga spiritualitas.
Hasilnya mengejutkan dunia, masyarakat Indonesia berada di peringkat pertama sebagai bangsa yang paling berkembang secara menyeluruh.
“Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail, Rabu (07/05/2025).
Indonesia berhasil mengungguli negara-negara maju seperti Israel, Filipina, Meksiko, bahkan Amerika Serikat dan Inggris. Sementara itu, negara kaya seperti Jepang justru menduduki posisi terbawah.
Faktor Non-Material Jadi Kunci Utama
Penelitian itu menjadi pengingat penting bahwa kesejahteraan tidak hanya tentang materi.
“Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, namun justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial,” lanjut para peneliti.
Responden dari berbagai negara menjawab survei berdasarkan tujuh variabel utama data demografis, seperti :
- Usia
- Jenis kelamin
- Status pernikahan
- Pekerjaan
- Tingkat pendidikan
- Kesehatan
- Agama
- Riwayat pribadi
Skor Tertinggi Milik Indonesia: 8,3
Dalam riset tersebut, Indonesia memiliki skor tertinggi sebagai bangsa yang paling berkembang secara menyeluruh.
- Indonesia 8,3
- Israel 7,87
- Filipina 7,71
- Meksiko 7,64
- Polandia 7,55
- Jepang 5,89
- Turki 6,32
- Inggris 6,79
- India 6,87
- Spanyol 6,9
Salah satu temuan paling menarik adalah rendahnya keterhubungan sosial di Jepang, di mana responden paling kecil kemungkinannya menjawab ‘ya’ saat ditanya apakah mereka memiliki teman dekat.
Hal itu menunjukkan bahwa indikator seperti ikatan sosial dan karakter pro-sosial, ternyata lebih berpengaruh besar terhadap kesejahteraan secara menyeluruh.
Indonesia Unggul Dalam Hubungan Sosial dan Komunitas
Seperti dilansir Daily Mail, meskipun Indonesia bukanlah negara terkaya, Indonesia menempati peringkat tinggi dalam ukuran hubungan dan karakter pro-sosial, yang mendorong hubungan sosial dan komunitas.
Ini menjadi kekuatan utama yang membentuk masyarakat yang hangat dan saling mendukung. Temuan penting lainnya menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Dengan kata lain, kedewasaan dan pengalaman hidup berkontribusi besar pada persepsi positif terhadap hidup itu sendiri.
Riset ini menjadi pengingat kuat bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak melulu ditentukan oleh faktor ekonomi.
Negara-negara dengan penghasilan rendah hingga menengah, seperti Indonesia, justru dapat menjadi contoh dalam membangun masyarakat yang sehat secara emosional, sosial, dan spiritual. (*)
Baca juga :