Vatikan – Pemimpin baru Gereja Katolik Roma resmi terpilih. Momen sakral itu terjadi saat asap putih mulai membubung dari cerobong Kapel Sistina, Vatikan, pada Kamis (8/5/2025) sore waktu Vatikan.
Hal itu menandakan berakhirnya konklaf, dan terpilihnya Paus baru yang akan memimpin umat Katolik sedunia.
Mengutip Vatican News, sekitar pukul 18.08 waktu setempat, cerobong Kapel Sistina mengepulkan asap putih, diiringi dentang meriah lonceng Basilika Santo Petrus.
Menandakan Paus baru yang akan memimpin Gereja Katolik Roma sudah terpilih. Ribuan peziarah dan warga yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus langsung bersorak. Suasana haru dan sukacita menyelimuti seluruh penjuru kota suci Vatikan.
Sorak sorai dan tepuk tangan menggema saat kepulan asap putih pertama kali terlihat dari cerobong kecil di atap Kapel Sistina—tanda yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di seluruh dunia.
Kapel Sistina menjadi tempat sakral berlangsungnya konklaf yang melibatkan 133 kardinal pemilih. Selama proses tersebut, para kardinal menjalani isolasi total dari dunia luar untuk menjaga kesucian dan kerahasiaan pemilihan.
Mereka disumpah untuk tidak membocorkan apa pun, tanpa akses ke ponsel, komputer, atau komunikasi luar.
Kardinal Amerika Serikat Robert Prevost, Paus Leo XIV
Kabar gembira ini makin lengkap ketika identitas pemimpin baru akhirnya diumumkan kepada dunia. Kardinal Amerika Serikat, Robert Prevost resmi terpilih sebagai Paus dan memilih nama kepausan Paus Leo XIV.
Adapun identitas Paus baru serta nama kepausan yang ia pilih akan segera diumumkan kepada dunia dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.
Sesuai tradisi, setelah pengumuman, Paus baru akan muncul di balkon utama untuk menyampaikan pidato publik pertamanya, dan memberikan Urbi et Orbi, yaitu berkat apostolik kepada seluruh umat.
Konklaf kali ini berlangsung cukup cepat. Para kardinal sempat melakukan pemungutan suara pertama pada Rabu malam (7/5/2025), yang belum membuahkan hasil.
Namun, mereka kembali melanjutkan proses pemungutan suara kedua pada Kamis pagi, dan akhirnya mencapai keputusan pada sore harinya, menjadikan momen ini sebagai konklaf yang efisien.
Sebagai catatan, rata-rata jumlah pemungutan suara untuk memilih seorang Paus dalam 10 konklaf terakhir adalah 7,2 putaran. Paus Fransiskus sendiri dipilih melalui lima putaran pada 2013 silam.
Kecepatan dalam konklaf kali ini menunjukkan tingkat kesepahaman yang tinggi di antara para kardinal terhadap sosok Paus Leo XIV sebagai pemimpin ideal di masa kini.
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Gereja Katolik Roma memasuki babak baru sejarahnya. Dunia kini menantikan arah kebijakan dan kepemimpinan yang akan dibawa oleh Paus yang berasal dari Amerika ini. (Ep)
Baca juga :