Kabar Gembira! Internet Indonesia Bakal Sekencang Rusia, Harganya Bikin Kaget!

Nota Kesepahaman Indonesia dan Rusia, Membuka Jalan Pertukaran Teknologi, Pelatihan SDM & Pembangunan Digital

Jakarta – Indonesia mengambil langkah berani, dengan membangun jembatan digital dengan Rusia. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia.

Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan pijakan penting menuju kolaborasi strategis di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

“Ini lebih dari sekadar kerja sama antarnegara. Ini adalah pondasi untuk memperkuat kedaulatan digital Indonesia,” tegas Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital RI.

Isi Kerja Sama RI-Rusia:

Foto : Dok. Humas Komdigi
  • Pembentukan Sub-Komite Khusus Digital: Bertugas merancang dan menggerakkan program kolaboratif teknologi digital.
  • Pelatihan SDM Teknologi: Fokus pada keamanan siber, pusat data, dan kecerdasan buatan (AI).
  • Kolaborasi Teknologi Mutakhir: Meliputi jaringan 5G, Internet of Things (IoT), dan tata kelola spektrum frekuensi radio.
  • Peningkatan Akses Internet Wilayah 3T: Mengadopsi pengalaman Rusia dalam penyediaan internet murah dan merata.

Mengatasi Tantangan SDM Digital Indonesia

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi menyoroti krisis kompetensi di sektor digital, terutama terkait pengelolaan infrastruktur digital nasional.

Dalam forum Ngopi Bareng Komdigi yang digelar Jumat (20/06/25) di Jakarta, ia menyatakan bahwa “Pusat data itu membutuhkan SDM yang ahli dalam keamanan, infrastruktur, kontrol dan pemeliharaan. Kita butuh talenta dengan kompetensi tinggi menghadapi serangan siber dan menjaga data nasional.”

Kebutuhan akan talenta digital berkualitas terus meningkat, terutama saat Indonesia menargetkan transformasi digital total di sektor layanan publik, pendidikan, dan ekonomi digital.

Belajar dari Rusia: Internet Murah, Cepat, dan Merata

Menurut Meutya, Rusia telah berhasil menyediakan akses internet cepat dan terjangkau bagi 92% penduduknya.

Tarif broadband rumah tangga di Rusia hanya berkisar Rp 95.000–Rp 160.000 per bulan, jauh di bawah rata-rata biaya langganan di Indonesia.

Ini menjadi rujukan penting dalam upaya menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.

“Rusia bisa menjadi contoh nyata bahwa internet cepat tidak harus mahal. Kita bisa menyesuaikan teknologi mereka agar relevan untuk kebutuhan Indonesia,” ujar Meutya.

Nota kesepahaman ini akan berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang otomatis, menandai komitmen jangka panjang kedua negara dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan aman.

Kerja sama ini juga menegaskan posisi Indonesia di kancah diplomasi digital global, sekaligus membuka ruang bagi inovasi konten, kebijakan, dan pertukaran keahlian teknologi. (YA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *