Manchester – Manchester United kembali mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi sekitar 200 karyawan sebagai bagian dari upaya pemangkasan biaya yang terus berlanjut. Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari setelah peringatan satu tahun kepemilikan Sir Jim Ratcliffe sebagai pemilik saham mayoritas klub.
Ini menjadi gelombang PHK kedua setelah musim lalu United melepas sekitar 250 karyawan. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (25/2), CEO Manchester United Omar Berrada menegaskan bahwa keputusan sulit ini diperlukan untuk menstabilkan keuangan klub dan memastikan kesuksesan tim di berbagai kompetisi.
Manchester United telah mengalami kerugian lebih dari £300 juta (sekitar Rp7,3 triliun) dalam tiga tahun terakhir. Laporan keuangan terbaru mereka menunjukkan bahwa pendapatan klub dalam tiga bulan terakhir tahun 2024 turun menjadi £198,7 juta dibandingkan £225,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain PHK, United juga berencana merelokasi beberapa staf dari kantor mereka di Old Trafford ke pusat latihan di Carrington. Mereka juga akan mengurangi kehadiran di kantor London yang berlokasi di Mayfair.
Dalam rapat internal pada Senin (24/2), karyawan klub juga diberitahu bahwa fasilitas makan siang gratis di Old Trafford akan dihapuskan. Langkah ini diperkirakan dapat menghemat lebih dari £1 juta per tahun.
Sumber internal klub juga mengungkapkan bahwa Manchester United akan lebih memfokuskan donasi amal mereka pada Manchester United Foundation (MUF) dan Manchester United Disabled Supporters’ Association. Pembicaraan mengenai nilai kontribusi masih berlangsung.
Keputusan ini menandai salah satu upaya terbesar klub dalam menyeimbangkan keuangan setelah bertahun-tahun mengalami penurunan pendapatan dan tingginya biaya operasional. Namun, langkah-langkah ini juga memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap struktur internal klub dan masa depan para staf yang terdampak.(YA)