Jalur Gaza, Palestina – Tujuh sandera yang ditahan Hamas telah dibebaskan pada Senin (13/10/25), penanda dimulainya gencatan senjata.
Untuk menghentikan perang dua tahun yang telah meluluhlantakkan Jalur Gaza, menewaskan puluhan ribu warga Palestina, dan menyisakan banyak tawanan di kedua belah pihak.
Momen pertukaran sandera dan tahanan ini menjadi titik balik emosional yang disaksikan dunia, menyuntikkan harapan baru untuk mengakhiri konflik paling mematikan antara Israel dan Palestina.
Menuju Dekapan Keluarga
Tujuh sandera yang dilepas tersebut segera bertemu kembali dengan keluarga mereka, dan menjalani pemeriksaan medis di Israel.
Di tengah hiruk-pikuk suasana, Palang Merah Internasional dilaporkan tengah menuju lokasi di Gaza selatan, di mana mereka akan menerima kelompok sandera kedua yang masih hidup.
Sepanjang hari, total 20 sandera yang masih hidup dijadwalkan untuk dibebaskan, sebagai imbalan bagi lebih dari 1.900 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Momen Haru Pertukaran:
- Gema Sorak-sorai: Keluarga dan kerabat sandera yang berkumpul di Tel Aviv menyambut berita pelepasan dengan sorakan histeris, saat saluran televisi Israel mengumumkan para sandera berada di tangan Palang Merah.
- Penantian Palestina: Di sisi lain, warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza menanti-nantikan pelepasan ratusan tahanan mereka, termasuk 250 orang yang menjalani hukuman seumur hidup. Sebuah harapan yang sangat dinanti setelah duka yang panjang.
Gencatan senjata ini tidak hanya membawa pertukaran sandera, tetapi juga diproyeksikan diikuti oleh lonjakan besar bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Ratusan ribu orang telah kehilangan tempat tinggal, dan banyak yang menderita kelaparan.
Perang yang menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza angka ini diperkirakan akan terus bertambah.
Tom Fletcher, Kepala Kemanusiaan PBB, dalam wawancara dengan The Associated Press menyatakan dengan nada memilukan.
“Sebagian besar Gaza adalah tanah kosong.” PBB telah menyiapkan rencana untuk memulihkan layanan dasar dan memasok ribuan ton makanan dan bahan bakar.
Langkah Diplomatik: ‘Perang Sudah Berakhir’
Di tengah perkembangan ini, upaya diplomatik tingkat tinggi juga bergulir. Presiden Donald Trump tiba di kawasan itu.
Saat keberangkatannya, ia menegaskan kepada wartawan, “Perang sudah berakhir,” dan yakin gencatan senjata akan bertahan.

Agenda Trump di Israel mencakup pertemuan dengan keluarga sandera dan pidato di parlemen Israel, Knesset.
Ia juga dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menghadiri “KTT perdamaian” bersama para pemimpin regional dan internasional.
- Masa Depan Pemerintahan Gaza: Meskipun pertukaran telah terjadi, pertanyaan pelik tetap menghantui: Siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang, dan bagaimana proses rekonstruksi miliaran dolar akan dibiayai ?
- Keengganan Israel: Rencana Amerika Serikat mengusulkan peran bagi Otoritas Palestina yang diakui secara internasional untuk mengelola urusan sehari-hari, sebuah hal yang sejak lama ditentang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dengan kembalinya sandera yang masih hidup, rasa urgensi atas perang bagi banyak warga Israel secara efektif akan mereda. Namun bagi warga Palestina, tantangan rekonstruksi dan masa depan wilayah mereka baru saja dimulai. (YA)





