1.452 Siswa Taruna Nusantara Akhiri Isolasi, Ditempa Jiwa Korsa Lintas Kampus!

Tuntas Napak Tilas Sudirman Hingga Puncak Tidar, Tangisan Haru Pecah di Balairung Pancasila

Magelang – Penantian tiga bulan tanpa temu dan komunikasi akhirnya terbayar lunas.

Sebanyak 1.452 Siswa Kelas X Angkatan 36 SMA Taruna Nusantara (TN) dari enam kampus se-Indonesia (Magelang, Malang, Cimahi, Langowan, Pagaralam, dan IKN) resmi mengakhiri masa Penanaman Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (PDK) yang intens.

Upacara penutupan yang digelar penuh haru pada Sabtu (11/10/25) di Balairung Pancasila SMA TN Magelang, dihadiri lebih dari 6.000 keluarga dan tamu undangan yang menandai babak baru bagi para siswa.

Kepala SMA TN Kampus Cimahi, Mayjen TNI Ardiansyah, selaku Inspektur Upacara, memberikan selamat dan menegaskan bahwa program ini adalah tempaan karakter yang krusial bagi calon pemimpin bangsa.

Momen klimaks terjadi ketika, setelah defile, 1.452 siswa akhirnya dipertemukan dengan orang tua dan keluarga mereka untuk pertama kalinya sejak Juli 2025.

Tempaan Karakter Lintas Batas Kampus

Kepala SMA TN Magelang, Mayjen TNI M.I Gogor AA

Kepala SMA TN Magelang, Mayjen TNI M.I Gogor AA melaporkan bahwa pelaksanaan PDK Angkatan 36 berjalan sukses di tiga lokasi utama, yaitu Magelang, Cimahi, dan Malang.

Meskipun dipisahkan jarak, program ini dirancang untuk menumbuhkan jiwa korsa yang kuat, melintasi batas geografis.

Inspektur Upacara, Mayjen TNI Ardiansyah dalam amanatnya menekankan pentingnya filosofi PDK ini.

“Program PDK ini bukan sekadar rutinitas awal tahun ajaran. Ini adalah sebuah program tempaan karakter yang dirancang khusus untuk membangun fondasi mental, fisik, dan spiritual yang kokoh bagi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan,” tegas Mayjen Ardiansyah yang juga secara khusus menyoroti ikatan yang terjalin selama 10 hari terakhir di Magelang.

Penempaan Bersama Lintas Kampus

  • Napak Tilas RPS: Siswa dari seluruh kampus bergabung dalam Tradisi Napak Tilas Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman (RPS).
  • Tradisi Bersama: Dilanjutkan dengan Tradisi Pembaretan dan Ziarah Bersama, yang bertujuan mematrikan nilai-nilai kepahlawanan dan kebersamaan.
  • Puncak Tidar: Rangkaian ditutup dengan Tradisi Naik ke Puncak Tidar Bersama, yang menyimbolkan tekad dan ketangguhan.

“Kebersamaan yang kalian jalin melintasi batas-batas geografis kampus ini adalah esensi sejati dari jiwa korsa Angkatan 36. Ini adalah bukti bahwa Taruna Nusantara adalah satu, dari Sabang sampai Merauke, dari Magelang hingga IKN,” tambah Mayjen TNI Ardiansyah.

Siswa Terbaik & Unjuk Kebolehan

Dalam laporan resminya, Kepala SMA TN Magelang, Mayjen TNI M.I Gogor AA turut mengumumkan siswa-siswi yang meraih Predikat Terbaik dalam PDK Angkatan 36 dari masing-masing kampus, yaitu :

Siswa Terbaik Siswi Terbaik Kampus
Haikal Rajo Febrian Alexandra Ivana N Magelang
M. Syaifullah A. Aura Bunga Titania Malang
M. Kennu Aryarazka Maurina Larasati S Cimahi
Frans L.A. Malau Evelyn F. Hikanurcahyo Langowan
Putu Candra W Andien Safinka A Pagaralam
Satrio Putro I Nayara Arini S IKN

Setelah upacara dan laporan, para siswa Kelas X menampilkan demonstrasi yang mengesankan, mulai dari Tarian Beksan Ksatria Tidar dan peragaan Beladiri Taktis, hingga baris-berbaris, menunjukkan hasil tempaan fisik dan mental yang telah mereka lalui.

 

Momen Haru Pertemuan Pertama

Kepala SMA TN Malang, Mayjen TNI M. Mahbub J

Rangkaian acara ditutup dengan Defile yang dipimpin oleh Kepala SMA TN Kampus Malang, Mayjen TNI M. Mahbub Junaedi. Acara kemudian dilanjutkan dengan Apel Terakhir PDK.

Inilah momen yang paling dinanti: setelah Apel Terakhir, 1.452 siswa yang telah ditempa selama 90 hari, diperbolehkan bertemu dan berinteraksi kembali dengan orang tua dan keluarga.

Pelukan erat, air mata kebahagiaan, dan rasa bangga memenuhi Balairung Pancasila, mengakhiri fase PDK dan menyambut dimulainya pendidikan akademik bagi calon pemimpin masa depan Indonesia.

“Berkat dukungan dan doa dari Bapak/Ibu, para putra dan putri kita mampu melewati fase awal pendidikan yang penuh tantangan ini dengan baik dan sukses,” tutup Mayjen Ardiansyah, menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang tua siswa.

Pelukan hangat itu adalah akhir dari sebuah isolasi, sekaligus awal dari sebuah perjalanan besar. Tangisan haru orang tua bukan lagi tangis perpisahan, melainkan air mata kebanggaan atas sebuah transformasi.

1.452 Siswa Kelas X kini telah bertransformasi dari sekadar remaja, menjadi calon pemimpin yang berjiwa korsa dan berdisiplin baja.

Tiga bulan yang sunyi kini berganti menjadi semangat yang membara. PDK Angkatan 36 telah usai, namun perjuangan sejati baru dimulai.

Dengan baret tersemat Angkatan 36 kini berdiri tegak, siap menukar tantangan fisik dengan tantangan intelektual akademik.

Mereka telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya generasi yang tangguh, melainkan pewaris cita-cita bangsa, siap menapaki langkah pertama menuju puncak kepemimpinan.

Melangkah dari Balairung Pancasila membawa bekal persatuan, siap menjadi generasi emas yang dipersiapkan untuk memimpin masa depan Indonesia yang tangguh dan bermartabat. (*)

Baca juga : 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *