China Naikkan Tarif Impor AS 125 Persen, Perang Dagang Makin Memanas!

Respons Terhadap Amerika Yang Menaikkan Tarif Atas Produk China Menjadi 145 persen

Beijing, China – Pemerintah China kembali mengambil langkah besar, dalam perang dagang yang kian memanas dengan Amerika Serikat. Pada Jumat (11/4/2025), Beijing mengumumkan peningkatan tarif impor atas barang-barang dari AS menjadi 125 persen, yang mulai diberlakukan pada Sabtu, 12 April 2025.

Kebijakan itu merupakan respons langsung terhadap keputusan terbaru pemerintah AS, yang lebih dulu menaikkan tarif atas produk-produk impor dari China menjadi 145 persen.

Saling balas ini semakin memperburuk tensi perang dagang kedua negara, yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas ekonomi global dan menghancurkan rantai pasok internasional.

Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Reuters, Kementerian Keuangan China menyebut langkah Amerika Serikat sebagai tindakan sepihak yang melanggar prinsip-prinsip dasar perdagangan internasional.

“Pemberlakuan tarif yang sangat tinggi oleh AS terhadap China secara serius melanggar aturan perdagangan internasional dan ekonomi, hukum ekonomi dasar, dan akal sehat, serta merupakan intimidasi dan pemaksaan sepihak,” tegas pernyataan tersebut.

Kementerian itu juga menegaskan bahwa jika AS terus menekan dengan tarif tambahan terhadap barang-barang ekspor China, maka Beijing tidak akan tinggal diam dan akan terus melakukan langkah-langkah balasan.

Baca juga : Tarif 145%! Trump Main Keras Lawan China

Tidak hanya itu, China juga melangkah secara formal di ranah hukum internasional. Misi China untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan telah mengajukan keluhan tambahan terhadap kebijakan tarif terbaru yang dikeluarkan oleh AS.

“Pada tanggal 10 April, Amerika Serikat mengeluarkan Perintah Eksekutif, yang mengumumkan peningkatan lebih lanjut dari apa yang disebut ‘tarif timbal balik’ pada produk-produk China. China mengajukan keluhan kepada WTO terhadap tindakan tarif terbaru Amerika Serikat,” ungkap Juru Bicara Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan tertulis.

Lebih lanjut, Beijing menyebut bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menangguhkan tarif tinggi terhadap sejumlah negara lain—diumumkan sebelumnya sebagai masa jeda 90 hari dengan tarif dasar 10 persen—merupakan hasil dari tekanan internasional, termasuk dari China.

“Di bawah tekanan dari China dan pihak lain, Amerika Serikat untuk sementara menangguhkan pengenaan tarif timbal balik yang tinggi pada beberapa mitra dagang,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan, seperti dikutip AFP. Namun, ia menilai langkah itu hanya bersifat simbolik. “Ini hanya langkah simbolis kecil,” ujarnya.

Ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu, kini berada di titik yang belum pernah terjadi sejak awal perang dagang. Para analis memperingatkan bahwa jika eskalasi ini terus berlanjut, maka dampaknya tidak hanya dirasakan oleh kedua negara, tetapi juga oleh pasar global, industri manufaktur, serta konsumen di seluruh dunia. (Ep)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *