Dari Lemari Es ke Mobil Listrik: Tesla Waspada! Mobil Listrik ‘Murah & Mewah’ China

Kisah Ekspansi Mobil Listrik China Yang Mengubah Permainan Otomotif Dunia

Shanghai, China – Dunia otomotif sedang menyaksikan babak baru yang menarik. Bukan lagi dominasi tradisional dari Eropa, Amerika, atau Jepang, kini muncul kekuatan baru dari Timur, para pembuat mobil Tiongkok.

Mereka tidak hanya bermain di kandang sendiri, tetapi dengan gagah berani melebarkan sayap ke seluruh penjuru dunia, menawarkan kendaraan listrik (EV) yang tak hanya ramah di kantong, tetapi juga memikat mata dengan desain menawan dan dijejali teknologi terkini.

Dari Persaingan Sengit Lahir Ekspansi Global

Di tengah ketatnya persaingan pasar domestik yang bagaikan medan perang, perusahaan-perusahaan seperti BYD, Great Wall Motors, Geely, dan Chery Automobile menemukan bahwa satu-satunya cara untuk terus tumbuh dan bertahan adalah dengan menaklukkan pasar global.

Mereka membangun skala produksi besar-besaran, bukan hanya untuk memenuhi permintaan dalam negeri, tetapi juga untuk menantang pemain-pemain mapan di kancah internasional.

Menariknya, gelombang ekspansi ini dipelopori oleh perusahaan-perusahaan yang sebagian besar bukan merupakan entitas raksasa milik negara seperti SAIC, BAIC, dan Guangzhou Automotive.

  • Geely misalnya, yang didirikan oleh Li Shufu, seorang pengusaha yang memulai bisnisnya dari pembuatan lemari es. Kisah ini menunjukkan semangat kewirausahaan dan inovasi yang menjadi motor penggerak industri otomotif Tiongkok.
  • Sementara BYD punya keunggulan pada fondasi kuat yang mereka bangun di bidang teknologi baterai. Sebelum merambah dunia mobil, BYD telah mengukuhkan diri sebagai ahli dalam produksi baterai.
  • Great Wall Motors atau GWM bertumpu pada pasar luar negeri. Mereka membangun pabrik dengan strategi cerdas, yaitu mengakuisisi pabrik-pabrik yang ditinggalkan oleh produsen lain untuk mempercepat ekspansi produksi di luar negeri.
  • Pionir ekspor mobil China, Chery Automobile, yang mengklaim diri sebagai pembuat mobil Tiongkok pertama yang melakukan ekspor dengan jangkauan luas.
  • Sedangkan raja mobil listrik mini di dalam negeri China, sekaligus merek kendaraan listrik terlaris kedua adalah Wuling.

1. Geely Sang Akuisitor Global

Geely Auto mungkin menjadi salah satu pembuat mobil China, yang namanya belum terlalu familiar di telinga banyak orang.

Didirikan oleh Li Shufu sebagai pembuat lemari es pada tahun 1997 di Taizhou, Tiongkok Timur. Geely dengan cerdik melakukan akuisisi strategis di luar negeri sejak dini, dan langkah monumental mereka adalah :

  • Membeli Volvo Car Co. dari Ford Motor pada tahun 2010.
  • Mengakuisisi 49,9% saham Proton Malaysia, yang memberikannya 51% saham merek mobil sport mewah Lotus.
  • Membentuk usaha patungan 50-50 dengan Daimler AG (Mercedes-Benz) dari Jerman, untuk memproduksi mobil kota Smart.
  • Bekerja sama dengan Renault SA Prancis dalam pengembangan powertrain
  • Memiliki saham di merek mewah Aston Martin Lagonda.
  • Bersama Volvo memiliki produsen mobil Swedia Polestar, yang masih berjuang di pasar AS.
  • Memiliki Zeekr Intelligent Technology Holding, produsen EV premium yang terdaftar di Bursa Efek New York.
  • Ekspansi global Geely berlanjut dengan peluncuran penjualan SUV Geely EX5 di Australia & Selandia Baru.

2. BYD, Raja Baterai Menjadi Penguasa EV Global

Keunggulan BYD terletak pada fondasi kuat yang mereka bangun di bidang teknologi baterai. Sebelum melakukan ekspansi ke dunia otomotif, BYD adalah salah satu perusahaan yang ahli dalam bidang produksi baterai yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok Selatan.

  • Keahlian membuat baterai menjadi senjata utama.
  • Model premium terbaru diperkirakan akan dijual hingga sekitar 40.000 US Dollar.
  • Membuat kendaraan listrik murah termasuk Seagull, yang dijual sekitar 12.000 US Dollar di China.
  • Sedikit unggul dari Tesla dalam produksi kendaraan listrik bertenaga baterai pada tahun 2024
  • BYD membuat 1.777.965 unit mobil listrik, Tesla 1.773.443 unit.
  • Sebagai produsen kendaraan listrik terlaris di dunia pada tahun lalu, melampaui Tesla.
  • Penjualan di Tiongkok dengan 3,52 juta unit (naik 28% dari tahun sebelumnya).
  • Keunggulan dalam kendaraan plug-in hybrid (Baterai & BBM), juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
  • Sistem pengisian daya kendaraan listrik ultra-cepat, yang diklaim dapat memberikan pengisian penuh untuk kendaraan listrik terbarunya dalam waktu 5 hingga 8 menit, hampir sama dengan waktu mengisi BBM.
  • Berencana membangun lebih dari 4.000 stasiun pengisian daya baru di seluruh China.

3. Great Wall Motors (GWM) Bertumpu Pasar Luar Negeri

Setelah mengalami penurunan penjualan di dalam negeri sebesar hampir 15% tahun lalu, Great Wall Motors (GWM) dengan merek-merek andalannya seperti Haval, Wey, Ora, Poer, dan Tank, kini sangat mengandalkan penjualan di pasar internasional untuk menjaga pertumbuhan.

Chairman Great Wall Motors, Wei Jianjun menyatakan “Volume produksi yang besar sangat penting untuk menekan biaya produksi, karena jika tidak, biaya produksi akan terlalu tinggi,” dikutip dari AP News.

Wei, yang juga dikenal dengan nama Jack Wey, lahir di Beijing tetapi pindah ke Hebei, tempat asal Great Wall. Dia memimpin transisi perusahaan dari modifikasi kendaraan menjadi :

  • Pembuat truk pikap terbesar di Tiongkok dan pembuat SUV terkemuka.
  • Memiliki usaha patungan untuk kendaraan listrik dengan BMW.
  • Membangun pabrik di Rusia, Thailand, dan Brasil.
  • Di Brasil, GWM menantang dominasi truk pikap Toyota Hilux dengan GWM Poer versi hibrida.
  • SUV hibrida Haval H6 menjadi andalan GWM di pasar global.
  • Strategi cerdas GWM adalah mengakuisisi pabrik-pabrik yang ditinggalkan oleh produsen lain.
  • Mengakuisisi bekas pabrik General Motors di Thailand & bekas pabrik Mercedes-Benz di Brasil, untuk mempercepat ekspansi produksi di luar negeri.

4. Chery, Pionir Ekspor Dengan Jangkauan Luas

Chery Automobile mengklaim diri sebagai pembuat mobil China pertama yang melakukan ekspor.

  • Telah menjual lebih dari 15 juta unit berbagai model, Chery, Exeed, Omoda, dan Jetour di pasar luar negeri, terutama di negara berkembang dan Turki serta Ukraina.
  • Tahun 2024 lalu Chery mencatatkan penjualan 2,6 juta unit di luar negeri.
  • Menargetkan 3 juta unit penjualan pada tahun 2025.
  • Mendirikan pabrik di Rusia dan Spanyol, serta berkembang pesat di Amerika Latin.
  • Berambisi menembus pasar Amerika Utara melalui kerjasama dengan Visionary Vehicles, tujuan tersebut belum tercapai.
  • Memiliki usaha patungan dengan Jaguar Land Rover, anak perusahaan Tata Motors dari India yang membuat Jaguar & Land Rover di Tiongkok.
  • Bekerja sama dengan raksasa teknologi Huawei dan e-commerce Alibaba.
  • Chery saat ini masih lebih banyak menjual mobil dengan BBM dibandingkan kendaraan listrik.
  • Divisi kendaraan listrik Chery New Energy, mulai menunjukkan potensi.
  • Produk mobil listrik seperti mobil mini eQ1 (Small Ant) dan QQ Ice Cream, serta jajaran SUV Tiggo dan Sedan Arrizo yang menjadi andalan.

5. Raja Mobil Listrik Mini di China : Wuling

Merek kendaraan listrik terlaris kedua di Tiongkok adalah Wuling. Meski menjadi raja mobil listrik mini di dalam negeri, Wuling masih belum mampu menyaingi BYD di tingkat global secara keseluruhan.

Wuling adalah usaha patungan antara SAIC Motor Shanghai, General Motors, dan Guangxi Auto.

  • Berhasil menjual lebih dari 673.000 unit kendaraan listrik di Tiongkok.
  • Pangsa pasar Wuling hanya sekitar 6%, jauh di bawah dominasi BYD yang mencapai hampir sepertiga pasar.
  • Tesla berada di posisi ketiga dengan penjualan 659.000 unit.
  • Produksi mobil listrik Wuling seperti Air EV, Binguo, dan Cloud
  • Wuling juga memproduksi mobil BBM seperti MPV Confero & Cortez, SUV Almaz, Alvez, & Baojun.
  • Selain itu fokus pada produksi mesin dan kendaraan khusus seperti mobil golf.

Babak Baru Industri Otomotif Dunia

Selain nama-nama besar di atas, merek-merek kendaraan listrik Tiongkok lainnya seperti Nio, Xpeng, Li Auto, dan Leap Motor juga menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Raksasa-raksasa milik negara seperti Dongfeng Motor Group (bermitra dengan Nissan) dan Changan Automobile (bermitra dengan Mazda & Ford) juga tak ketinggalan dalam memperluas penjualan kendaraan listrik mereka.

Industri otomotif Tiongkok bergerak sangat cepat, dan persaingan di pasar domestik sangatlah ketat. Para produsen mobil terbesar di China kini memfokuskan perhatian pada ekspansi ke pasar global.

Mereka menyadari bahwa masa depan pertumbuhan, terletak pada kemampuan untuk menaklukkan hati konsumen di berbagai belahan dunia.

Ekspansi agresif para pembuat mobil Tiongkok ke pasar global bukan hanya sekadar fenomena ekonomi, tetapi juga sebuah transformasi besar dalam peta kekuatan industri otomotif dunia.

Dengan menawarkan kendaraan listrik yang inovatif, terjangkau, dan menarik, mereka tidak hanya menantang para pemain mapan, tetapi juga berpotensi mengubah preferensi konsumen global terhadap mobil.

Gelombang ‘naga’ dari China ini siap mengukir jejak yang mendalam di jalanan dunia. (*)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *