Diam-Diam China Lirik Turki, Cari Celah Loloskan Ekspor ke Amerika

Di Tengah Perang Dagang AS-China, Turki Jadi 'Jalan Tikus,' Tapi Ankara Tak Mau Jadi Negara Transit Saja

Istanbul, Turki – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, memunculkan babak baru yang tak banyak diketahui publik. Turki kini menjadi incaran utama para eksportir China, yang ingin menghindari gelombang tarif tinggi dari Washington.

Dalam wawancara eksklusif dengan harian Hurriyet, Ketua Asosiasi Eksportir Mediterania Barat, Ümit Mirza Cavusoglu, mengungkap bahwa sejumlah perusahaan China telah menghubungi mitra-mitra bisnis di Turki.

Tujuannya menjadikan Turki sebagai jalur alternatif pengiriman produk ke pasar Amerika, demi menghindari tarif impor AS yang kini mencapai 145 persen.

“Banyak perusahaan China yang menyatakan minat untuk mengirim produk mereka melalui wilayah kami,” ujar Cavusoglu. Namun, ia menegaskan bahwa pelaku industri di Turki bersikap hati-hati.

“Fokus kami bukan hanya menjadi jalur transit, tapi memperkuat produksi dalam negeri dan melihat seberapa besar kami bisa memenuhi permintaan global secara langsung,” ujarnya.

Turki Jadi Sorotan di Tengah Gejolak Perdagangan Global

Langkah-langkah ini muncul di tengah meningkatnya tekanan, akibat kebijakan tarif tinggi era Trump yang kembali diberlakukan oleh pemerintahan AS saat ini.

Pemerintah China, meskipun mengambil sikap keras, masih belum mampu menenangkan kekhawatiran para pelaku bisnis domestik mereka. Hal itu terjadi karena :

  • Banyak pabrik di Shanghai, Zhejiang & Guangdong dilaporkan mengalami penurunan operasi drastis.
  • Gudang penuh oleh barang tak terjual.
  • Kontainer tujuan AS menumpuk di pelabuhan karena gagal memenuhi tenggat pengiriman.

Laporan Radio Free Asia menunjukkan, pada awal April, ekspor China ke AS terhambat parah. Namun, pada Maret lalu, perusahaan-perusahaan China sempat mempercepat pengiriman barang, dan mencatat lonjakan ekspor hingga 12,4 persen secara tahunan, guna mengantisipasi tarif tinggi yang akan datang.

Baca juga : Gadget Selamat dari Tarif 145% Trump, Tapi Mainan Anak Terancam Punah!

Turki Punya Kartu As di Tangan

Tidak seperti negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam yang juga terkena getah dari tarif AS, Turki masih menikmati posisi yang relatif aman.

Tarif yang dikenakan kepada produk Turki hanya 10 persen, salah satu yang terendah di antara mitra dagang AS. Selain itu, keunggulan Turki yang menjadikannya sebagai kandidat kuat untuk menjadi pusat ekspor alternatif adalah :

  • Letak geografis yang strategis
  • Infrastruktur logistik yang mumpuni
  • Jaringan distribusi yang menghubungkan Asia ke Eropa

Data terbaru menunjukkan volume perdagangan bilateral antara Turki dan AS pada tahun 2024 mencapai sekitar USD 32,5 miliar.

Turki mengekspor produk senilai lebih dari USD 16,3 miliar ke AS, dan mengimpor USD 16,2 miliar, memberikan surplus tipis lebih dari USD 100 juta.

Pemerintah Turki melalui Kementerian Perdagangan juga disebut telah menyusun laporan komprehensif mengenai dinamika dagang AS-China.

Dokumen ini digunakan untuk menyusun strategi diplomasi dagang, termasuk rencana mengirim delegasi bisnis langsung ke Amerika Serikat.

Strategi Diplomasi Dagang ala Ankara

Meskipun banyak tawaran datang dari eksportir China untuk menjadikan Turki sebagai jalur perantara, pemerintah dan pelaku bisnis di Ankara ingin memainkan peran yang lebih strategis.

“Kami melihat peluang besar. Tapi kami juga tak ingin sekadar jadi tempat numpang lewat. Kami ingin naik kelas, menjadi pemain utama,” kata Cavusoglu.

Kini, sorotan dunia tertuju pada langkah-langkah diplomasi dagang Turki berikutnya.

Apakah Ankara akan tetap pada pendiriannya untuk menghindari peran sebagai ‘negara transit’, atau justru memanfaatkan peluang ini sebagai lompatan besar dalam peta perdagangan global ?

Satu hal yang pasti—di tengah sengkarut perang dagang dua raksasa dunia, Turki sedang memainkan kartunya dengan sangat hati-hati, tapi penuh perhitungan (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *