Diplomasi & Magis Pencak Silat Pukau 45 Negara di Jantung Asia!

Ketika Pencak Silat Memukau Dunia, Indonesia Perkenalkan 'Filosofi Hidup' Lewat Gerakan Pencak Silat

Kuwait City, Kuwait – Di tengah gemerlap Gala Dinner Olympic Council of Asia (OCA) General Assembly 2025 di Kuwait City, Kuwait, peserta dari Indonesia kembali hadir dan menjadi bintang pertunjukan.

Panggung megah menjadi saksi keindahan dan kekuatan warisan budaya Nusantara, yaitu pencak silat yang semakin mengukuhkan posisi Indonesia di mata dunia.

Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dengan bangga mempersembahkan seni bela diri yang bukan sekadar gerakan, melainkan juga simbol diplomasi budaya yang ampuh.

Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyatakan sebuah kehormatan Indonesia dipercaya untuk menampilkan salah satu pertunjukan terbaik pada gala Olympic Council of Asia General Assembly.

“Kami mempersembahkan pertunjukan budaya Indonesia yang indah, termasuk pencak silat. Pesan ini ingin kami sampaikan ke seluruh Asia, karena kami memiliki keberagaman budaya yang luar biasa, dan pencak silat adalah salah satu warisan tradisional kami. Kami ingin membawa pencak silat ke level yang lebih tinggi,” tegas Raja Sapta.

Lebih dari sekadar menampilkan keindahan Indonesia, pertunjukan itu juga merangkai kolaborasi budaya Asia Tenggara, menyatukan semangat olahraga dan keindahan kostum para penari dalam harmoni yang memukau.

Semangat yang sama juga digaungkan Komite Eksekutif NOC Indonesia, Josephine Tampubolon.

“Indonesia setiap ikut acara itu tidak mau hanya sebagai tamu, tapi berkontribusi juga supaya menunjukkan eksistensi kita di Asia maupun internasional,” ungkap Josephine.

Para tamu yang hadir seperti :

  • Presiden International Olympic Committee (IOC) terpilih Kirsty Coventry
  • Presiden IOC sebelumnya Thomas Bach
  • Presiden OCA Raja Randhir Singh
  • Delegasi dari berbagai penjuru Asia

Indonesia mengusung semangat “Together for Excellence”, sebuah pesan kuat bahwa keunggulan bukan hanya tentang medali dan rekor, tetapi juga tentang bagaimana Indonesia dan Asia Tenggara memperkenalkan identitasnya yang kaya melalui kekuatan budaya yang tak ternilai harganya.

Foto : Dok. NOC Indonesia

Di balik layar, penampilan memukau ini merupakan buah tangan dingin Art Director Etoile Dancer, Archangela Lina Lukman.

“Pencak silat bukan hanya bela diri, tapi filosofi hidup yang mencerminkan unity of the world. Kami senang pesannya tersampaikan dengan kuat ke seluruh audiens,” ucap Angel.

Dari 45 negara anggota OCA yang hadir, hanya segelintir yang mendapat kehormatan untuk tampil memukau. Indonesia, melalui sentuhan magis Etoile Dancer, menjadi salah satu yang berhasil mencuri perhatian di penghujung acara.

Sentuhan kreatif juga datang dari Assistant Director & Choreographer, Cepi Gunawan. “Kami cari benang merahnya agar budaya Asia Tenggara bisa bersatu dalam semangat pencak silat. Pesan budaya Indonesia diterima dengan hangat,” ungkap Cepi.

 Penampilan Indonesia di OCA General Assembly 2025:

    • NOC Indonesia menampilkan pertunjukan pencak silat oleh Etoile Dancer.
    • Indonesia menjadi salah satu dari 6 negara yang mendapat kesempatan tampil.
    • Mengusung semangat “Together for Excellence” melalui kekuatan budaya.
    • Mengintegrasikan unsur bela diri dari negara-negara Asia Tenggara.

Melalui penampilan itu, NOC Indonesia tidak hanya mempromosikan pencak silat sebagai warisan budaya dan olahraga yang luhur.

Lebih dari itu, Indonesia telah menegaskan perannya sebagai kekuatan budaya dan olahraga yang terus tumbuh dan bersinar terang di jantung Asia.

Panggung OCA General Assembly 2025 menjadi saksi bagaimana seni bela diri tradisional mampu menjadi jembatan diplomasi yang efektif, menghubungkan hati dan pikiran melalui keindahan gerakan dan filosofi yang mendalam. (*)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *