AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor: Barang China 30% dan AS 10%  

Kesepakatan Akan Berlaku Selama 90 Hari, Rincian Lengkap Perjanjian Segera Dirilis

Jenewa, Swiss – Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya mencapai kesepakatan penting untuk menurunkan tarif impor secara signifikan, setelah berbulan-bulan terjebak dalam konflik perdagangan yang menegangkan.

Dalam kesepakatan yang diumumkan pada Senin (12/05/25) waktu setempat, produk-produk asal AS yang masuk ke China kini dikenai tarif sebesar 10 persen, sementara barang-barang dari China ke AS dikenakan tarif sebesar 30 persen.

Mengutip laporan Bloomberg, kesepakatan itu akan berlaku selama 90 hari, sebagai bagian dari upaya kedua negara untuk meredakan ketegangan dagang sejak Trump mengeluarkan kebijakan tarif timbal balik (resiprokal).

“AS memangkas tarif untuk produk China dari 145 persen menjadi 30 persen, dan China menurunkan tarif produk AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Kedua langkah ini berlaku selama 90 hari,” ujar Wilkins.

Langkah drastis ini menandai penurunan tajam dari tarif sebelumnya, di mana produk AS dikenai bea masuk hingga 125 persen, dan barang China dikenai hingga 145 persen.

Beijing dan Washington kini mencoba membangun kembali kepercayaan dagang yang sempat runtuh, akibat kebijakan saling balas menaikkan tarif di masa lalu.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengungkapkan bahwa selain menurunkan tarif, kedua negara juga telah mengidentifikasi lima hingga enam sektor strategis yang rentan terhadap gangguan rantai pasokan global.

Sektor tersebut antara lain farmasi dan baja, yang selama ini menjadi fokus utama dalam kebijakan perdagangan masing-masing negara.

“Ke depan, AS akan melanjutkan strategi ‘penyeimbangan strategis’ di sektor-sektor tersebut,” ujar Bessent seperti dikutip dari Bloomberg.

Diskusi dagang intensif antara AS dan China berlangsung selama dua hari di Jenewa, Swiss, dan ditutup dengan nada optimistis.

Meski rincian lengkap perjanjian belum diumumkan, kedua pihak menyatakan telah mencapai kemajuan signifikan dan akan segera merilis dokumen resmi.

Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng menyampaikan bahwa dokumen kesepakatan sedang disusun, sementara Wakil Menteri Perdagangan China, Li Chenggang menyebut informasi dalam dokumen tersebut akan memberikan “kabar baik untuk dunia.”

Selain itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Perwakilan Perdagangan, Jamieson Greer, menegaskan bahwa proses negosiasi berlangsung produktif, meskipun mereka belum memberikan rincian hingga pengumuman resmi dilakukan.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi titik balik dalam hubungan dagang dua ekonomi terbesar dunia, sekaligus membawa angin segar bagi pelaku industri dan pasar global yang selama ini dihantui ketidakpastian akibat perang tarif. (Ep)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *