Triliunan Dolar Dibidik, Trump Goyang Timur Tengah Demi Ekonomi AS

Trump Ingin Pulang Membawa Investasi Besar Dari Negara Teluk Demi Agendanya: "America First"

Riyadh, Arab SaudiPresiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai 13 hingga 15 Mei 2025.

Fokus utama dari kunjungan itu adalah menarik lebih banyak investasi dari negara-negara teluk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik AS, terutama di bidang manufaktur, teknologi, dan pertahanan.

Misi Trump Di Negara Teluk

  • Berdasarkan rilis dari media Gedung Putih, Trump akan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan menghadiri forum investasi AS-Arab Saudi. Acara ini akan dihadiri CEO perusahaan besar seperti BlackRock, Palantir, Citigroup, Qualcomm, Alphabet, dan IBM.
  • Trump menghadiri KTT Pemimpin Teluk di Riyadh, sebelum bertolak ke Qatar untuk pertemuan bilateral.
  • Trump di Uni Emirat Arab (UEA) juga akan menekankan pembahasan kerja sama di bidang teknologi dan semikonduktor.

Fokus Ekonomi dan Investasi

  • Presiden Trump ingin mencetak kesepakatan investasi besar-besaran dari Dana Kekayaan Negara (sovereign wealth funds) Teluk untuk AS.
  • Target investasi
    • Arab Saudi: sebelumnya berjanji investasi USD 600 miliar di AS, Trump berharap ditingkatkan menjadi USD 1 triliun, termasuk pembelian senjata.
    • UEA: telah berkomitmen USD 1,4 triliun dalam 10 tahun ke depan, difokuskan pada AI, energi, semikonduktor, dan manufaktur.
  • Kesepakatan yang akan diumumkan mencakup:
    • Pembelian senjata AS oleh Saudi senilai lebih dari USD 100 miliar, termasuk rudal, radar, dan pesawat angkut.
    • Investasi baru di sektor teknologi dan joint venture manufaktur antara perusahaan AS dan Teluk.

  • AI menjadi agenda penting. Negara Teluk, terutama UEA, berambisi menjadi pusat AI global dan sangat membutuhkan akses pada teknologi semikonduktor AS.
  • Pemerintahan Trump baru saja mencabut pembatasan ekspor chip era Biden, membuka jalan untuk negosiasi teknologi lanjutan dengan Teluk.

Kepentingan Timbal Balik:

  • Bagi Amerika:
    • Membawa pulang headline investasi besar sebagai bukti keberhasilan agenda “America First”, terutama menjelang masa kampanye.
    • Menunjukkan kepada publik AS bahwa hubungan dengan mitra strategis seperti Arab Saudi kembali kuat pasca ketegangan era Biden.
  • Bagi Arab Saudi:
    • Mengamankan akses cepat terhadap peralatan militer dan investasi AS untuk mendukung proyek ambisius Vision 2030, termasuk pembangunan kota futuristik “The Line”.
    • Menarik investor asing di tengah anjloknya harga minyak dan penurunan investasi asing langsung selama tiga tahun terakhir.

Tanggapan Analis Kepada BBC News

Ekonom Karen Young menyebut angka-angka investasi yang disebutkan kemungkinan besar bersifat jangka panjang dan perlu disikapi dengan skeptis.

Beberapa pengamat menyebut pembelian senjata sebagai bentuk normalisasi hubungan militer pasca pembekuan penjualan senjata era Biden, karena kasus Jamal Khashoggi dan konflik Yaman.

Kunjungan Trump ke kawasan Teluk adalah manuver ekonomi dan politik untuk memperkuat citra kepemimpinan internasional dan mendorong ekonomi AS.

Sementara itu, negara-negara Teluk berusaha memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat diversifikasi ekonomi mereka dan memperkuat hubungan strategis dengan AS. (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *