Panen Gunakan Mesin Combine Harvester, Efisien, Maksimal, & Kualitas Gabah Optimal

Kodim 0723/Klaten Gelar Panen Raya di Lahan Tidur, Dukung Ketahanan Pangan

Klaten – Kodim 0723/Klaten bersama Pemerintah Desa Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sukses melaksanakan panen raya padi di atas lahan demplot seluas 2,2 hektare.

Panen ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan nasional dapat dimulai dari desa, dengan memanfaatkan potensi lokal yang sebelumnya belum tergarap.

Padi jenis unggul Srinuk dan IR 30 yang dipanen, merupakan hasil dari pemanfaatan tanah kas desa yang dulunya berupa lahan tidur, tidak produktif, dan dibiarkan terbengkalai.

Melalui inisiatif dan sinergi antara TNI, pemerintah desa, serta petani lokal, lahan tersebut kini menjelma menjadi sumber pangan yang bernilai strategis.

Kegiatan panen turut dihadiri Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Hardianto, Kepala Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Nanang Haryanto, Kepala Bidang PPH dari Dinas Pertanian Klaten Lilik, serta Kepala Desa Tambongwetan Yuliarti.

Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Hardianto menyebut panen ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

“Panen raya ini merupakan hasil pemanfaatan lahan tidur milik tanah kas desa tambungwetan seluas 2,2 hektar yang dimanfaatkan untuk penanaman padi, dan kini bisa menghasilkan padi yang berkualitas,” ungkap Slamet, Jumat (18/4/2025).

Ia menegaskan bahwa TNI akan terus hadir sebagai bagian dari solusi di sektor pertanian demi memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.

Baca juga : Jepang Krisis Beras: Stok Menghilang, Harga Melonjak Rp.89 ribu Perkilo

Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Surakarta Nanang Haryanto menambahkan bahwa hasil panen tersebut akan diserap sebagai bagian dari penguatan cadangan pangan pemerintah.

Penggunaan teknologi mesin combine harvester dalam proses panen, juga menjadi langkah maju untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kehilangan hasil panen, dan menjaga kualitas gabah yang optimal.

“Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Hasil panen akan kami serap untuk memperkuat stok nasional,” tutur Nanang.

Kepala Desa Tambongwetan, Yuliarti menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan tersebut. Ia berharap kerja sama seperti ini dapat menjadi program berkelanjutan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat desa.

“Saya berharap, semoga kerjasama seperti ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi warga sekitar, khususnya masyarakat Tambongwetan,” ujar Yuliarti.

Dengan langkah konkret seperti ini, Desa Tambongwetan menunjukkan bahwa kemandirian pangan nasional bukan sekadar slogan, tetapi bisa dimulai dari bawah—dari desa, dari rakyat.

Panen raya ini menjadi simbol bahwa dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, desa bisa menjadi ujung tombak ketahanan pangan Indonesia. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *