Pabrik BYD Subang Diteror Premanisme, Moeldoko: “Tumpas Saja Itu”

Investasi Strategis Senilai Rp11,7 Triliun, Diperkirakan Bisa Membuka Lebih Dari 18.800 Lapangan Kerja

Jakarta – Pembangunan pabrik raksasa kendaraan listrik BYD di kawasan Subang Smartpolitan, Jawa Barat, terganggu oleh tindakan premanisme yang diduga dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas).

Situasi ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko yang menyerukan tindakan tegas terhadap para pelaku.

“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ujar Moeldoko dalam wawancara dengan media di Jakarta.

Moeldoko, yang juga merupakan mantan Kepala Staf Kepresidenan, menilai insiden tersebut sangat disayangkan karena terjadi pada proyek besar, yang berpotensi menjadi pusat manufaktur otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga iklim investasi di Indonesia agar tetap kondusif, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang masih memerlukan perhatian, karena bisa membuka banyak peluang kerja.

“Masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak tapi di satu sisi kan ironis, kita perlu peluang untuk bekerja, ada orang (investor) datang memberikan peluang, diganggu sama yang lain. Nah ini enggak benar!,” tegas Moeldoko.

Kabar adanya gangguan dari ormas disampaikan sebelumnya oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno yang mendapat informasi saat melakukan kunjungan resmi ke Shenzhen, China, sebagai tamu dari Pemerintah China.

“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” ujar Eddy dikutip dari Instagram pada Rabu (23/4/2025).

Baca juga : Presiden Prabowo : TNI-Polri Harus Tindak Ormas Minta Pungli di Kawasan Industri

Investasi Strategis Senilai Rp11,7 Triliun

Pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat merupakan bagian dari kawasan industri terintegrasi yang disebut Subang Smartpolitan, dan diprediksi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, karena :

  • Nilai investasi tinggi sekitar Rp 11,7 Triliun
  • Fasilitas pabrik dirancang memiliki kapasitas produksi 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun
  • Diperkirakan bisa membuka lebih dari 18.800 lapangan kerja pada fase perluasan mendatang
  • Saat ini lahan pengembangan mencapai 108 hektare
  • Rencana perluasan menjadi 126 hektare.

Selain produksi mobil listrik, pabrik itu juga akan memproduksi kendaraan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium, serta memiliki pusat riset dan pengembangan, fasilitas pelatihan, dan infrastruktur yang ramah lingkungan.

Pembangunan pabrik ditargetkan selesai dan memasuki fase produksi komersial pada awal tahun 2026.

Penambahan kapasitas ini juga akan meningkatkan potensi partisipasi perusahaan lokal dalam rantai pasok EV global, serta mempercepat transfer teknologi dan keahlian di sektor manufaktur hijau Indonesia. (Ep)

Baca juga : Gubernur Dedi Mulyadi : Tindak Kades Klapanunggal Minta THR Rp 165 Juta!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *