Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan platform Government Technology (GovTech) pada 17 Agustus 2025. GovTech dirancang sebagai satu platform terpadu yang menyatukan berbagai aplikasi dari kementerian dan lembaga yang sebelumnya tersebar di berbagai sistem berbeda.
Luhut menekankan bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan transparansi dalam pemerintahan. Dengan semua layanan terintegrasi dalam satu platform, efisiensi birokrasi akan meningkat, penghematan anggaran bisa dilakukan, serta celah korupsi semakin dipersempit. Berdasarkan perhitungan awal, implementasi GovTech diperkirakan dapat menghemat anggaran negara hingga Rp 100 triliun secara bertahap.
“Kita kira-kira sudah menghitung bisa berapa besar yang kita hemat, mungkin hampir Rp 100 triliun dan seterusnya. Nanti secara bertahap angka-angkanya, nanti saya kira bisa diberi tahu kemudian,” ujar Luhut.
Sebelum peresmian, Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan 300 anak muda Indonesia yang berperan dalam pengembangan GovTech. Pertemuan ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang turut mendorong transformasi digital di Indonesia.
Tak hanya itu, agenda Presiden juga mencakup pertemuan dengan 185 guru dari seluruh Indonesia. Waktu pertemuan ini masih dalam proses penjadwalan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Presiden Prabowo direncanakan akan memberikan arahan serta apresiasi terhadap peran guru dalam mencetak sumber daya manusia unggul di era digital.
Peluncuran GovTech menjadi langkah besar dalam modernisasi tata kelola pemerintahan di Indonesia. Dengan sistem yang lebih terintegrasi, efisien, dan transparan, Indonesia semakin siap memasuki era digital yang lebih maju dan kompetitif. (Ep)