Osaka, Jepang – Pada Selasa 10 Juni 2025, gemuruh dukungan dari seluruh pelosok negeri akan kembali tercurah pada tim kebanggaan kita. Timnas Indonesia akan melakoni laga terakhir babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bukan di sembarang tempat, tapi di jantung Negeri Sakura. Dimana mereka akan menantang raksasa Asia Timur, Jepang, di Suita City Stadium, Osaka. Sebuah ujian pamungkas bagi Pasukan Garuda!
Di atas kertas, kedua tim mungkin akan melangkah ke lapangan dengan pikiran yang relatif bebas beban. Mengapa demikian ?
- Jepang, sejak Maret lalu, telah mengukuhkan diri sebagai negara pertama di luar trio tuan rumah (Amerika Serikat, Kanada, Meksiko) yang mengamankan tiket langsung ke panggung Piala Dunia. Mereka sudah aman.
- Indonesia pun juga sudah bisa bernapas lega. Kemenangan dramatis atas China, ditambah dengan kemenangan Arab Saudi atas Bahrain, memastikan langkah Garuda melaju ke babak ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, jangan salah. “Bebas beban” bukan berarti “tanpa ambisi”. Pasukan Garuda tak akan mau melewatkan kesempatan emas ini untuk meraih kemenangan atas salah satu kekuatan terbesar dalam sepak bola Asia.
Kemenangan mengejutkan Australia atas Jepang di laga sebelumnya menjadi indikasi jelas, Sang Samurai Biru, meski tangguh, masih bisa “berdarah” dan tentu saja, bisa ditaklukkan.
Ini bukan sekadar laga formalitas, ini tentang harga diri dan pembuktian di panggung Asia!
Racikan Kluivert yang Kian Matang
Sejak ditunjuk sebagai pelatih Indonesia pada Januari lalu, legenda sepak bola Patrick Kluivert selalu berada di bawah sorotan tajam.
Kekalahan telak 5-1 atas Australia di bulan Maret sempat memunculkan keraguan, dan menambah beban di pundaknya untuk mengikuti jejak Shin Tae-yong.
Namun, respons cepat datang. Pembalasan atas Bahrain dan kemenangan yang didapat dari China, telah menumbuhkan harapan baru di bawah asuhan Kluivert.
Keputusannya untuk memadukan pengalaman pemain yang berlaga di klub luar negeri, dengan talenta lokal Liga 1 patut diacungi jempol.
Taktik ini mulai berbuah manis, meski masih butuh perkembangan. Skuad racikan Kluivert memiliki potensi yang sangat besar untuk berbicara banyak di kancah Asia.
Mari kita bedah kekuatan Garuda:
Penjaga Gawang:
- Maarten Paes, yang absen di laga sebelumnya karena akumulasi kartu kuning, kembali bergabung dengan tim di Osaka. Paes, yang selama ini menjadi kiper nomor 1 Garuda, kemungkinan besar akan kembali dipercaya.
- Namun, penggantinya, Emil Audero (kiper Inter Milan yang debut impresif bersama Timnas), juga mencatat clean sheet yang mengesankan.
- Sebuah dilema manis bagi Kluivert dalam menentukan siapa yang akan mengenakan sarung tangan pada pertandingan nanti.
Lini Pertahanan:
- Indonesia tidak perlu khawatir di barisan belakang, dengan kepemimpinan tegas Jay Idzes (bek Venezia yang tampil kokoh di Serie B Italia).
- Talenta muda Persija Rizky Ridho, dan kehadiran bek tangguh Justin Hubner (yang solid di Wolves U-21), benteng pertahanan Indonesia akan tetap kokoh menghadapi gempuran serangan Jepang.
- Statistik berbicara, trio ini memiliki rekor impresif 7 clean sheet dalam 8 pertandingan, saat mereka bermain bersama.
- Siapa pun kipernya, akan bisa tenang jika tiga pilar ini ada di depannya.

Lini Tengah:
- Bagian gelandang Garuda juga penuh talenta, dengan keberadaan Ricky Kambuaya (gelandang box-to-box yang enerjik).
- Thom Haye (sang professor lini tengah dengan umpan-umpan akurat dari SC Heerenveen), Indonesia memiliki kemampuan dalam penguasaan bola dan distribusi serangan.
- Beckham Putra (gelandang Persib Bandung) yang memiliki debut cemerlang dari bangku cadangan, juga pasti akan mendapat kesempatan lagi.
- Setelah absen di pertandingan sebelumnya, Marselino Ferdinan (pemain KMSK Deinze di Belgia) akan kembali membela tanah air, menambah daya dobrak dan kreativitas.
Lini Penyerangan:
- Ole Romeny menjadi ujung tombak penyerangan Garuda. Dengan 3 gol dalam 3 pertandingan sejak debutnya memakai seragam Merah Putih, pemain Oxford United tersebut akan sangat antusias untuk melanjutkan rekor gol beruntunnya.
- Kerja sama cantiknya dengan Egy Maulana Vikri (penyerang lincah Dewa United), tentu akan membuka banyak kesempatan gol.
Baca juga : Comeback & Debutan: Skuad Garuda Siap Gas Lawan Tiongkok di GBK!
Skuad Jepang: Kekuatan Muda di Tengah Rotasi
Meskipun harus tampil tanpa beberapa pemain inti mereka yang mungkin diistirahatkan atau cedera, Jepang tetap menunjukkan ketajaman dengan talenta muda mereka.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu memutuskan untuk memberikan kesempatan bagi para pemain muda dalam dua pertandingan terakhir ini, sebuah strategi untuk memperdalam skuad.
Penjaga Gawang:
- Kiper Zion Suzuki (kiper Parma, Italia), yang selama ini menjadi pilihan utama untuk menjaga gawang Jepang, akan tetap hadir.
- Usai kekalahan atas Australia di mana ia duduk di bangku cadangan, Suzuki pasti akan bersemangat untuk mendapat gilirannya dan mencegah jaring gawangnya bergoyang.
Lini Pertahanan:
- Pertahanan Jepang mendapat pukulan berat setelah Kou Itakura (bek Borussia Monchengladbach, Jerman) dan Takehiro Tomiyasu (bek Arsenal, Inggris) kemungkinan diistirahatkan, ditambah absennya Koki Machida dan Tsuyoshi Watanabe yang cedera.
- Dengan pemain muda menggantikan mereka, bek seperti Ayumu Seko (bek Grasshoppers Zurich, Swiss) siap mengambil tanggung jawab pertahanan.
Lini Tengah & Penyerangan:
- Meskipun tanpa nama besar seperti Kaoru Mitoma (pemain Brighton, Inggris) dan Daichi Kamada (gelandang Lazio, Italia), para pemuda seperti Shunsuke Mito (pemain Brighton, Inggris) mampu mengisi peran besar.
- Sebagai salah satu pemain kunci bagi Jepang pada Olimpiade 2024, Mito akan bertekad untuk membuktikan kemampuannya di level senior.
- Pemain seperti Ritsu Doan (gelandang Freiburg, Jerman) dan Takefusa Kubo (pemain Real Sociedad, Spanyol) yang mungkin akan dirotasi, tetap memberikan ancaman besar jika dimainkan.
Momentum untuk Balas Dendam!
Sejarah pertemuan terakhir menunjukkan dominasi Jepang:
- Indonesia 0-4 Jepang (Kualifikasi Piala Dunia 2026, Babak Ketiga 2024)
- Jepang 3-1 Indonesia (Piala Asia 2024)
Dua kekalahan ini menjadi motivasi ekstra bagi Garuda. Ini bukan hanya laga penutup babak kualifikasi, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sudah jauh berkembang, dan siap memberikan perlawanan sengit kepada tim-tim top Asia. (VT)
Baca juga :