Turki Krisis Besar! Pasar Keuangan Terguncang Hebat

Bursa Runtuh, Lira Terpuruk, & Gelombang Protes Melawan Erdogan Memanas!

Istanbul – Pasar keuangan Turki mengalami guncangan hebat setelah penahanan rival politik utama Presiden Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu. Bursa saham anjlok hingga memicu penghentian perdagangan, mata uang lira merosot tajam, dan pasar obligasi melemah dalam tekanan besar.

Indeks saham utama Turki ditutup di level 9.044,64 pada Jumat (21/3/2025), merosot 7,81% dalam sehari hingga Bursa Efek Turki memberlakukan trading halt pada pukul 11.27 waktu setempat setelah indeks terjun bebas 7,01%. Sepanjang bulan ini, pasar saham Turki menjadi yang berkinerja terburuk di dunia.

Tidak hanya pasar saham, mata uang lira juga mengalami kejatuhan. Dalam sepekan, lira melemah 2,3% dan ditutup di level ₺37,36 per dolar AS.

Pasar obligasi juga tertekan, dengan obligasi pemerintah Turki berdenominasi dolar mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Obligasi bertenor panjang kehilangan 2 sen, dengan total kerugian mingguan mencapai lebih dari 3 sen—kerugian terbesar sejak Januari 2024.

Gejolak di pasar keuangan tidak terlepas dari krisis politik yang sedang berlangsung di Turki. Penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, oleh pihak berwenang telah memicu protes besar-besaran di berbagai kota, termasuk Ankara, Izmir, dan Istanbul. Ribuan warga turun ke jalan meskipun pemerintah melarang aksi unjuk rasa.

Imamoglu, yang dianggap sebagai rival utama Erdogan dalam pemilu mendatang, ditangkap dengan tuduhan korupsi dan membantu organisasi teroris. Oposisi menilai bahwa tindakan ini bermotif politik dan merupakan upaya untuk mencegah Imamoglu berpartisipasi dalam pemilu.

Protes ini semakin memperburuk sentimen pasar, dengan bentrokan terjadi antara demonstran dan kepolisian di berbagai wilayah. Mahasiswa di beberapa universitas juga turun ke jalan, sementara di Istanbul, ribuan orang berkumpul di kantor pemerintahan kota meskipun akses ke lokasi telah diblokir.

Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Ozgur Ozel, menegaskan bahwa partainya akan tetap mencalonkan Imamoglu sebagai kandidat presiden dalam pemilihan internal yang dijadwalkan pada Minggu (23/3/2025). Ia juga menyatakan bahwa tindakan ini justru dapat meningkatkan dukungan bagi oposisi dalam pemilu mendatang.

“Kami yakin Imamoglu akan menang. Jika pencalonannya diblokir, hal ini justru akan meningkatkan dukungan bagi oposisi,” kata Ozgur Ozel, ketua Partai Rakyat Republik (CHP), dalam wawancara eksklusif dengan Reuters. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *