Bandara Sana’a, Yaman Lumpuh, Pesawat Jamaah Haji Dihancurkan Israel!

Houthi Tegaskan Serangan Tidak Akan Gentar Dengan Israel & Tetap Mendukung Palestina

Sana’a, Yaman – Bandara Sanaa, Yaman, yang baru saja kembali beroperasi pekan lalu, pasca perbaikan akibat serangan sebelumnya, kini kembali lumpuh setelah di hantam rudal Israel pekan ini.

Fasilitas bandara tersebut masih lumpuh hingga kini. Bandara itu tadinya hanya digunakan untuk penerbangan PBB, dan pesawat sipil terakhir Yemenia.

Dengan lumpuhnya bandara dan hancurnya pesawat terakhir Yemenia, akses udara untuk bantuan kemanusiaan dan perjalanan sipil kembali tertutup.

Bahkan para jamaah haji pun tidak bisa berangkat, karena satu satunya pesawat yang tersisa hancur dirudal Israel.

Serangan Israel ke bandara sipil bukan sekadar aksi militer biasa. Ini adalah simbol tekanan terhadap solidaritas regional untuk Palestina.

Dilansir dari Al Masirah TV, serangan itu justru menguatkan narasi perlawanan kelompok Houthi, yang memposisikan diri sebagai “penjaga kehormatan Gaza”.

Israel Hancurkan Pesawat Jamaah Haji 

Sebelumnya pada Rabu (28/05/25), dentuman keras terdengar di Bandara Internasional Sana’a, Yaman. Empat rudal menghantam landasan pacu, dan satu-satunya pesawat sipil yang tersisa di sana hancur.

Serangan udara yang diklaim dilakukan oleh militer Israel itu menghancurkan harapan ratusan calon jamaah haji, dan sekaligus memperkuat tekad perlawanan kelompok Houthi.

Menurut laporan media Houthi, Al Masirah TV, serangan  itu telah menghancurkan satu-satunya pesawat milik Yemenia Airways yang tersisa, dan dijadwalkan membawa jamaah haji ke Arab Saudi.

Direktur Jenderal Bandara Sanaa, Khaled al-Shaief, melalui akun X (dahulu Twitter), menyatakan, “Serangan ini menghancurkan sepenuhnya pesawat sipil terakhir yang masih bisa digunakan oleh warga sipil.”

Menurut data penerbangan yang dikutip dari Al Jazeera, pesawat tersebut telah dijadwalkan untuk misi penting, yaitu mengangkut jemaah haji. Namun, semuanya berakhir dalam puing-puing logam di atas landasan yang porak-poranda.

Israel mengklaim serangan ini sebagai tanggapan atas dua proyektil balistik, yang ditembakkan Houthi sehari sebelumnya.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari kebijakan tegas terhadap ancaman lintas batas.

“Ini adalah pesan jelas. Siapa pun yang menyerang Israel, akan membayar mahal,” ujarnya dikutip dari Times of Israel.

Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menyebut bahwa akar masalahnya adalah Iran yang mendukung Houthi. “Houthi hanyalah gejala. Kekuatan utama di balik mereka adalah Iran.”

Pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi tak tinggal diam. Dalam pidato publiknya ia menegaskan bahwa serangan itu tidak akan mengubah posisi kelompoknya dalam mendukung perjuangan Palestina.

“Tak peduli seberapa sering Israel menyerang, ini tidak akan mempengaruhi sikap kami mendukung rakyat Palestina,” ujar al-Houthi, seperti dilansir Al Masirah TV.

“Musuh Israel tengah mencoba memulihkan daya gempur melalui serangan ke fasilitas sipil, namun mereka tetap dalam posisi lemah setelah AS menghentikan serangan mereka akibat kegagalan,” tambahnya. (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *