Lumbung Padi Bulog Menggunung: Apakah Rakyat Bebas dari Ancaman Kelaparan ?

Kabar Baik dari Lumbung Padi: Bulog Amankan 3,8 Juta Ton Beras! Mampukah Kendalikan Harga Beras di Pasaran ?

Jakarta Kabar gembira kembali berhembus dari Perum Bulog, membawa harapan cerah bagi ketahanan pangan Indonesia.

Setelah pada awal Mei 2025 stok beras Bulog mencapai 3,5 juta ton, kini angka itu bertambah dan semakin mendekati target pemerintah.

Lembaga pangan nasional ini berhasil mencatatkan lonjakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga mencapai angka fantastis, yaitu 3,8 juta ton!

Sebuah pencapaian yang bukan datang dengan sendirinya, melainkan buah dari kerja keras dan strategi jitu “jemput bola” dalam menyerap hasil panen raya dari seluruh penjuru negeri.

Bayangkan lumbung-lumbung padi di berbagai daerah yang kini penuh sesak dengan hasil panen melimpah. Bulog hadir di tengah para petani, menyerap setiap butir beras dengan sigap.

Langkah proaktif ini pun mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Beliau menyebutnya sebagai bukti nyata sinergi apik dalam menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga di tingkat petani.

“Ini bagian dari komitmen kami terhadap mutu dan transparansi,” tegas Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, dalam keterangan tertulisnya kepada Newslink Indonesia pada Senin, (19/05/2025).

Kementerian Pertanian sudah menargetkan stok cadangan beras akan terus diperkuat, hingga mencapai angka target 4 juta ton.

Kemana Penyaluran Jutaan Ton Beras ?

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto  memastikan bahwa beras-beras ini tidak hanya menumpuk di satu tempat.

Melalui rilis Perum Bulog, Ia menjelaskan bahwa stok CBP tersebut tersebar merata di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia.

Penempatan yang strategis itu bertujuan untuk mempercepat dan meratakan distribusi beras ke seluruh pelosok negeri.

Langkah ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas harga di pasaran, dan memastikan ketersediaan pasokan bagi seluruh masyarakat.

“Masyarakat berhak mendapatkan beras yang layak konsumsi,” imbuh Prihasto.

Tak hanya soal jumlah yang melimpah, Bulog juga memberikan perhatian khusus pada kualitas beras yang disimpan.

Mereka menerapkan sistem pemeliharaan rutin, untuk memastikan bahwa beras yang sampai ke meja makan masyarakat tetap dalam kondisi terbaik dan layak konsumsi.

Dengan stok cadangan yang terus menguat dan sistem pengelolaan mutu yang teruji, pemerintah semakin optimis dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.

Peningkatan CBP ini diharapkan menjadi benteng kokoh dalam menghadapi potensi gejolak harga maupun ketersediaan pangan. Sehingga, setiap keluarga di Indonesia dapat menikmati nasi hangat tanpa rasa khawatir. (VT)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *