Perang Rusia-Ukraina Memasuki Hari ke-1.081: Drone, Su-25 Jatuh, dan Pergeseran Aliansi Global

Rusia – Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut memasuki hari ke-1.081 dengan eskalasi serangan udara dan dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh 35 drone Ukraina pada Minggu (9/2) waktu setempat, dengan hampir setengahnya jatuh di wilayah perbatasan Kursk. Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengklaim telah menghancurkan 67 dari 139 drone Rusia yang diluncurkan sehari sebelumnya, sementara 71 lainnya menghilang dari radar sebelum mencapai target.

Di garis depan, pasukan Ukraina melaporkan keberhasilan menembak jatuh pesawat tempur darat Rusia, Su-25, di dekat kota Toretsk, Donetsk Oblast. Di sisi lain, ketegangan juga meningkat di Laut Baltik setelah kabel telekomunikasi Rusia mengalami kerusakan akibat “dampak eksternal,” menurut laporan kantor berita TASS. Rostelecom, perusahaan telekomunikasi milik negara Rusia, saat ini tengah melakukan perbaikan, meskipun layanan pelanggan disebut tetap stabil.

Dalam perkembangan geopolitik, tiga negara Baltik—Estonia, Latvia, dan Lituania, telah resmi memutus hubungan jaringan listrik era Soviet dengan Rusia. Ketiga negara tersebut kini sepenuhnya terhubung dengan jaringan listrik Uni Eropa, sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya memperkuat ketahanan energi di kawasan.

Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengklaim telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kemungkinan penghentian perang di Ukraina. Trump menyebut bahwa Putin menunjukkan keinginan untuk mengakhiri konflik.

Dukungan bagi Rusia datang dari Korea Utara. Pemimpin tertinggi Kim Jong Un menegaskan komitmen negaranya untuk terus mendukung Rusia dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya, sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Moskow dan Pyongyang.

Perang yang terus berkecamuk ini semakin menunjukkan pergeseran geopolitik global, dengan negara-negara mengambil posisi masing-masing dalam konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.(YA)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *