Wamenkomdigi : Industri Pers Segera Bertransformasi!

Nezar Patria Tembakkan Sinyal Bahaya Untuk Media Nasional: Cari Model Bisnis Baru atau Tenggelam di Era Digital

Jakarta – Di tengah gempuran deras informasi dari platform digital, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengajak seluruh pelaku industri media dan insan pers untuk bangkit dan beradaptasi.

Dunia berubah cepat, dan pola konsumsi berita pun bergeser, masyarakat kini lebih banyak mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi.

Dalam keterangannya, Nezar menekankan pentingnya media untuk segera mencari dan mengembangkan model bisnis baru agar tetap relevan, dan bisa terus menjalankan fungsinya sebagai pilar keempat demokrasi.

Ia menilai tantangan yang dihadapi media saat ini bukan sekadar tentang distribusi konten, tetapi tentang bertahan hidup di tengah ekosistem digital yang sangat kompetitif.

“Model yang paling tepat harus di-exercise, harus dicoba. Apakah lewat proses platform, atau kolaborasi langsung dengan platform, semua harus diuji agar tercipta hubungan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tegas Nezar.

Lebih lanjut, ia mendorong agar industri media tidak hanya bertahan, tapi juga mengambil peluang untuk berkolaborasi dengan platform digital dalam menangkal mis-informasi, disinformasi, dan hoaks.

Kolaborasi semacam ini, menurutnya bisa menjadi kekuatan baru untuk memperkuat kualitas informasi di ruang publik.

Strategi dan Regulasi Media Digital

Tak hanya bicara strategi, Nezar juga menyentuh sisi regulasi. Ia mengungkap bahwa pemerintah telah merespons tantangan ini.

Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024, yang mengatur tanggung jawab perusahaan digital dalam mendukung jurnalisme berkualitas.

“Pemerintah mencoba menyeimbangkan relasi antara media dan platform. Harapannya, aturan ini bisa memberi napas panjang bagi media untuk tetap hidup di tengah revolusi digital,” jelasnya.

Di sisi lain, Nezar juga menunjukkan kepeduliannya terhadap fenomena maraknya PHK di sektor media.

Ia berharap seluruh pihak bisa menyikapi ini dengan bijak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, agar iklim industri pers tetap sehat dan berkelanjutan.

Menurut Nezar, ini adalah saat yang tepat bagi media untuk mereposisi diri  tidak sekadar sebagai penyampai berita, tapi sebagai penjaga kualitas demokrasi di tengah banjir informasi dan percepatan teknologi, termasuk kehadiran artificial intelligence. (YA)

Baca juga : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *