Merger XL-Smartfren Disahkan Pemerintah, Internet Ngebut, Karyawan Aman

Perluasan Akses Digital di 175.000 Sekolah, 8.000 Fasilitas Kesehatan, dan 42.000 Kantor Pemerintahan

Jakarta — Setelah melewati proses panjang, merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk, termasuk anak usahanya PT Smart Telecom Tbk, akhirnya disahkan pemerintah.

Entitas hasil penggabungan ini akan beroperasi dengan nama PT XL Smartfren Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid secara resmi mengumumkan persetujuan merger ini dalam konferensi pers di Media Center Komdigi, Jakarta Pusat.

Menurutnya, merger ini bukan sekadar strategi bisnis, melainkan langkah strategis menuju digitalisasi nasional yang lebih inklusif.

“Kami ingin pastikan, merger ini menghasilkan dampak langsung bagi masyarakat. Mulai dari internet yang lebih cepat, hingga layanan digital yang menjangkau pelosok,” ujar Meutya.

Pemerintah menegaskan bahwa merger ini disertai berbagai komitmen nyata yang terukur, diantaranya :

  • Peningkatan kecepatan internet hingga 16% pada 2029
  • Pembangunan 8000 BTS baru khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)
  • Perluasan akses digital di lebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas kesehatan, dan 42.000 kantor pemerintahan.

Namun, pemerintah juga menetapkan satu garis merah yang tak boleh dilanggar, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Semua bentuk penyesuaian tenaga kerja harus dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi, dan sesuai regulasi ketenagakerjaan.

“Kami awasi ketat proses transisi ini. Laporan semesteran, audit independen, hingga inspeksi lapangan akan dilakukan. Kalau komitmennya dilanggar, ada sanksi,” tegas Meutya.

Baca juga : XL Smart Pastikan Tidak Ada PHK Karyawan!

Transformasi Digital Nasional

Di balik langkah besar ini, tersimpan harapan besar, mendorong transformasi digital nasional secara cepat dan merata. Merza Fachys, Chief Regulatory Officer XLSmart menegaskan bahwa merger ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi tentang membawa Indonesia selangkah lebih maju.

“Ini bukan sekadar merger. Ini adalah transformasi besar untuk bangsa,” ujarnya optimis.

Dengan penggabungan ini, XLSmart akan mengelola 152 MHz spektrum frekuensi, menjadikannya pemilik spektrum terbesar dibanding merger sebelumnya di sektor seluler.

Kombinasi ini membuka potensi besar dalam menyediakan jaringan 5G dan layanan internet yang jauh lebih andal.

Keputusan merger ini sebelumnya telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan masing-masing perusahaan pada 25 Maret 2025 .

XL Axiata dan Smartfren, yang dikendalikan oleh Axiata Group Berhad dan Sinar Mas Group, menyepakati nilai pra-sinergi merger yang mencapai Rp104 triliun (US$6,5 miliar).

Kini, dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan dan pangsa pasar mencapai 25%, XLSmart resmi menjadi operator telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia.

Baca juga : XL Axiata & Smartfren Resmi Bergabung, Apa Nama Barunya?

Struktur kepemimpinan perusahaan XL Smart:

  • CEO dan Presiden Direktur : Rajeev Sethi
  • Komisaris Utama : Arsjad Rasjid
  • Komisaris Independen : Retno Marsudi

Sementara itu, Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunications & Technology menargetkan ambisi besar pendapatan US$1,5 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Dengan dukungan dua raksasa industri dan komitmen pemerintah, merger ini diprediksi akan mengubah lanskap industri telekomunikasi nasional. (YA)

Baca juga : Revolusi Digital Asia Tenggara: Axiata & Sinar Mas Gabungkan Kekuatan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *